Wapres Minta Umat di Indonesia Terapkan Islam Moderat
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meminta agar umat Islam di Indonesia mengamalkan Islam moderat atau wasathiyah. Amalan ini dibutuhkan mengingat Indonesia negara yang beragam suku, budaya, bahasa, dan agama.
“Ini memang perlu dijaga terus karena menjadi tanggung jawab kita menjaga kerukunan nasional dan ajaran Islam yang wasathiyah,” kata Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima jajaran Pengurus Besar Darud Da’wah wal Irsyad (DDI), melalui konferensi video, Kamis 10 Februari 2022.
Menurut wapres, Indonesia telah dipandang sebagai bangsa yang memiliki tingkat toleransi yang tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kunjungan dari salah satu organisasi muslim global bernama Majelis Hukama Al Muslimin yang ingin mempelajari Islam nusantara di Indonesia.
“Kita ini dianggap sebagai negara yang memiliki sikap toleransi yang tinggi. Belum lama ini utusan dari Majelis Hukama Al Muslimin datang menemui saya, mereka mau belajar di Indonesia tentang toleransi. Indonesia dianggap sebagai negara yang sudah menerapkan dengan baik,” jelasnya.
Lebih jauh, wapres mengapresiasi kontribusi DDI yang selama ini telah mengembangkan Islam wasathiyah sebagai upaya menjaga kerukunan bangsa dan mengharapkan agar peran DDI memiliki cakupan yang lebih luas lagi.
“Saya sebagai pribadi pun pemerintah yang menghargai peran-peran DDI yang selama ini sudah dilakukan dan berharap agar DDI dapat terus berkontribusi lebih besar lagi,” harap wapres.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar DDI Andi Syamsul Bahri Galigo menyampaikan akan terus menjaga ahlusunnah wal jamaah dengan memberikan literasi kepada para santri melalui buku-buku karangan tokoh DDI sebagai media belajar.
“Kami di DDI sekarang telah menggalakkan buku-buku yang telah ditulis oleh tokoh-tokoh DDI, akan kami cetak ulang dan ajarkan terus kepada santri dan santriwati DDI sebagai langkah awal untuk mempertahankan ahlusunnah wal jamaah,” ungkap Andi.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir secara virtual Sekretaris Jenderal DDI Helmi Ali Yafie, Ketua Steering Committee Suaib Tahir, dan Tokoh DDI Hamka Haq.
Sementara wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto, Masduki Baidlowi, dan Masykuri Abdillah.