Wapres Minta Tambahan Kuota Ekspor Sarang Burung ke Tiongkok
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta Tiongkok untuk membuka akses pasar bagi ekspor produk Indonesia, salah satunya sarang burung walet, yang masih mengalami hambatan di lapangan.
Indonesia telah melakukan ekspor sarang burung walet ke berbagai negara, salah satunya Tiongkok. Ekspor tersebut agar dapat semakin meningkat, diperlukan langkah-langkah untuk menggarapnya secara maksimal. Untuk itu,
“Saya harapkan dukungan Bapak, adanya langkah konkret untuk mengatasi hambatan-hambatan agar ekspor produk sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok dapat meningkat,” ujar Ma'ruf Amin saat menerima kunjungan Secretary of The CPC Fujian Provincial Committee, Zhou Zuyi, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.
Wapres menyampaikan, dengan meningkatnya ekspor ini, maka akan berkontribusi dalam menambah nilai perdagangan bilateral antarkedua negara, yang pada saat ini telah menunjukkan tren positif.
“Nilai perdagangan Indonesia-RRT terus menunjukkan perkembangan positif. Tahun lalu, nilai perdagangan bilateral mencapai USD 133.64 miliar. Sebuah rekor baru,” ujar Ma'ruf Amin.
Di sisi lain, hal senada pernah juga disampaikan Wapres saat mengunjungi UMKM Sarang Burung Walet di PT. Husein Alam Indah, Jalan Raya Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur, Jumat 30 September 2022 silam. Pada kesempatan tersebut, Wapres menyampaikan bahwa industri sarang burung walet memiliki potensi ekspor yang besar. Untuk itu, Wapres meminta kepada para pelaku industri agar menginventarisasi masalah-masalah hambatan ekspor yang ada secara detail, agar ke depannya ekspor sarang burung walet dapat berjalan dengan baik.
“Kita akan mencoba mencari jalan bagaimana agar bisa menembus (pasar Tiongkok). Dahulu bisa, tetapi belakangan tidak bisa (lagi),” tegas Ma'ruf Amin.
“Yang penting pemerintah punya kemajuan dalam pengelolaannya dan kendala-kendala akan kita carikan jalan keluarnya,” tambahnya.
Sementara, pada pertemuan hari ini, Wapres juga mengungkapkan keterbukaan Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan negara sahabat, termasuk Tiongkok, untuk berinvestasi dan bermitra di Indonesia.
“Indonesia terbuka luas bagi semua negara sahabat yang ingin menginvestasikan usahanya di Indonesia. Dengan menyediakan berbagai fasilitas kemudahan yang ditawarkan, salah satunya melalui payung hukum yaitu Undang-Undang Cipta Kerja yang ramah bagi investor,” ungkap Wapres.
Dengan kerjasama yang luas ini, Wapres berharap, dampak baik dapat terus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di kedua negara.
“Semoga kunjungan ini akan membawa angin segar untuk kerjasama kedua negara yang lebih adil, seimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan negara,” pungkas Wapres.
Selain Zhou Zuyi, hadir dalam pertemuan ini, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang, Deputy Secretary General of The CPC Fujian Provincial Committee Zhou Kuanfen, Director General of The Foreign Affairs Office of Fujian Provincial People’s Government Li Lin, Director General of The Overseas Chinese Affairs Office of Fujian Provincial People’s Government Huang Jinfa, dan Director General of Fujian Provincial Department of Commerce Huang Heming.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Guangzhou Ben Perkasa Drajat, Kepala Operasional Perwakilan KJRI Guangzhou Andalusia, dan Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.
Advertisement