Wapres Minta MUI Jaga Umat dari Aqidah yang Menyesatkan
Berdiri pada 26 Juli 1975 bertepatan dengan 7 Rajab 1395 H, Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdiri menjadi lembaga yang mewadahi ulama dan cendekiawan muslim dari seluruh penjuru tanah air.
Dalam menjalankan visinya MUI menerapkan Manhajul Khidmah (Metode Pengabdian) sebagai upaya memperbaiki kondisi umat Islam. Salah satu Khidmah-nya adalah, penguatan umat di berbagai sektor kehidupan, yaitu ibadah, ekonomi, dan pendidikan masyarakat agar menjadi umat yang kuat.
“MUI melalui Kongres Ekonomi Umatnya yaitu (bertujuan) membuat arus baru ekonomi Indonesia yang dibangun dari bawah yang menghidupkan ekonomi umat. Alhamdulillah isu Usaha Kecil dan Menengah serta ekonomi syariah telah menjadi isu nasional,” ujar Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin ketika membuka Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) II MUI tahun 2022 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis sore, 8 Desember 2022.
Dalam acara bertajuk “Mengoptimalkan Khidmat dalam Rangka Meningkatkan Kemaslahatan Umat” ini, Wapres juga meminta MUI untuk menjaga umat dari akidah yang tidak sesuai dengan nilai Islam.
“Memang umat harus dijaga, diurus, dipelihara akidahnya daripada akidah menyimpang. Dari cara perpikir yang menyeleweng, yaitu berlebihan yang radikal dan juga dari cara berpikir abai atau tidak punya rasa tanggung jawab,” tegasnya.
Adapun menjaga akidah umat, menurut Wapres, adalah untuk mewujudkan Islam yang toleran di tengah keberagaman agama di Indonesia. “Kita jaga agar tetap menjadi Islam Wassatiyah,” imbaunya.
Selain itu, Wapres meminta MUI harus turut andil menjaga umat dari jaminan konsumsi halal dan amalan yang sesuai dengan syariat Islam.
“Kita jaga juga agar umat jangan mengkonsumsi yang tidak halal. Untuk itu adanya sertifikasi halal dalam rangka menjaga umat mengkomsumsi yang tidak halal. Juga menjaga umat melakukan amalan yang sesuai syariah. Karena amalan yang tidak sesuai syariah itu dianggap tidak ada,” katanya.
Menutup sambutannya, Wapres KH Ma'ruf Amin mengingatkan kembali semua unsur MUI harus turut andil dalam membangun negeri demi kepentingan masyarakat.
“Kita harus bersama-sama menjaga negara dan bangsa ini demi kemaslahatan umat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum MUI Basri Bermanda menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan forum organisasi tertinggi setelah Musyawarah Nasional (Munas) dan penting bagi MUI dalam melahirkan pemikiran untuk kebaikan bangsa.
“Mukernas ini sangat strategis karena forum bertukar pikiran antara MUI pusat, MUI Provinsi dan pimpinan ormas tingkat pusat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesepahaman, komitmen, dan kerja sama dalam berkhidmat mewujudkan kemaslahatan umat, kesejahteraan bangsa dan kedaulatan negara,” harapnya.
Turut hadir dalam acara ini, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan, serta Pimpinan Dewan Pertimbangan MUI.
Sementara, Wapres didampingi oleh Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.