Wapres Ma'ruf Amin Jamin Vaksin Covid-19 Halal
Wakil Presiden Ma'aruf Amin memastikan bahwa vaksin yang akan disuntikkan pada jutaan masyarakat Indonesia sudah melalui beberapa tahap uji klinis. Kandungan vaksin bahkan dikatakan halal karena sesuai dengan syariat Islam.
Wapres menyampaikan hal itu saat dialog bersama Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dokter Reisa Brotoasmoro, yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu 17 Oktober 2020.
Vaksinasi ini juga dikatakan menjadi salah satu tujuan ajaran Islam, yang disebut maqashid asy-syariah yang memuat lima hal. Menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga harta, menjaga keturunan dan menjaga akal.
Wapres kemudian menjelaskan jika yang pertama adalah menjaga agama. selanjutnya menjaga jiwa atau hifdzun nafs. "Tapi dalam keadaan yang tidak normal seperti masalah pandemi, menjaga keselamatan jiwa menurut syariat itu nomor satu. Karena menjaga jiwa tidak ada alternatifnya, tidak bisa digantikan yang lainnya. Maka harus diutamakan," pesan Ma'aruf.
Soal pengadaan vaksin oleh pemerintah, Ma'aruf mengatakan itu sebagai bentuk upaya ikhtiar untuk mencegah terjadinya suatu penyakit. Maka program imunisasi adalah bagian dari upaya pengobatan. "Berobat itu ada dua macam, ada yang kuratif dan preventif. Kalau kuratif sudah terjadi diobati. Lalu preventif itu sebelum terjadi," katanya.
Imunisasi termasuk dalam upaya preventif atau pencegahan. Ada dalil umum dalam agama Islam yang meminta umat Islam mempersiapkan lima hal sebelum datang lima hal.
Ia menjabarkan, pertama, umat Islam harus bersiap pada masa mudanya sebelum melasa tua. Kedua, persiapkan masa sehat sebelum sakit. Ketiga, persiapkan masa kaya sebelum miskin. Keempat, persiapkan masa luang sebelum sibuk. Dan kelima, persiapkan masa hidup sebelum mati.
"Nah preventif, adalah perintah agama supaya kita menjaga kesehatan. Jadi masa sehat harus kita persiapkan mencegah terjadinya sakit. Jadi itu dalil imunisasi," kata Ma'aruf .
Untuk pengadaan vaksin, Pemerintah sudah menerbitkan Keputusan Presiden No. 18 Tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin. Tim ini diharapkan melakukan penyiapan, pendayagunaan, peningkatan kapasitas serta kemampuan nasional dalam mengembangkan vaksin.
Sebagai pelaksananya dipimpin Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman bekerjasama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi. Tugasnya mengembangkan vaksin Merah Putih.
Ma'aruf Amin meminta masyarakat memberi dukungan kepada pemerintah. Dukungannya untuk semua tahapan persiapan hingga pelaksaanaan vaksinasinya. Masyarakat juga diharapkan tidak terpengaruh berita-berita bohong yang disebarkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
"Masyarakat bisa mengikuti informasi-informasi melalui keterangan resmi yang disampaikan pemerintah. Jangan percaya informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya," ujarnya.