Wapres: Mahasiswa di Mesir Diminta Perkuat Islam Wasathiyah
Melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya di Timur Tengah, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berkesempatan mengunjungi para mahasiswa Indonesia yang melakukan studi di Mesir. Pada kesempatan tersebut wapres berpesan kepada para mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir untuk memperkuat Islam wasathiyah.
“Saya minta para mahasiswa agar kita memperkuat pemahaman ini sebagai bagian dari pemahaman Islam wasathiyah,” ujar wapres saat melakukan pertemuan dengan para mahasiswa Indonesia yang tengah melakukan studi di Mesir, di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, dilansir siaran pers BPMI Setwapres, Minggu 6 November 2022.
Menurut Wapres, menjaga Islam wasathiyah merupakan upaya dalam memberikan kontribusi dalam menjaga perdamaian dunia yang sesuai dengan konstitusi negara. “Itu juga dalam konstitusi negara kita untuk membangun ketertiban, keamanan, dan perdamaian dunia,” ungkap wapres.
Lebih jauh, wapres mengakui bahwa penduduk Indonesia didominasi oleh masyarakat yang memeluk agama Islam, namun hal tersebut tidak mengurangi nasionalisme dan komitmen dalam menjaga keutuhan bangsa.
“Kebetulan kita Indonesia mayoritas Muslim, tapi kita umat Islam menjaga komitmen kebangsaan yang sudah kita pegang,” terang wapres.
Kemudian wapres memberikan contoh langkah perdamaian yang dilakukan Presiden Joko Widodo yang beberapa waktu yang lalu datang langsung ke Ukraina dan Rusia dalam misi mendamaikan kedua negara tersebut.
“Presiden Jokowi juga melakukan langkah, yaitu dengan keberanian apapun hasilnya, tapi beliau melakukan upaya-upaya damai antara Ukraina dan Rusia, beliau datang sendiri,” jelas wapres. “Itu memang selain perintah agama, juga perintah konstitusi untuk menghargai hak-hak manusia,” imbuhnya.
Lebih lanjut, wapres menyebutkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan kesepakatan negara yang tidak dapat tergantikan di Indonesia.
“Saya nyebutnya menjaga kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” tuturnya.
Menutup sambutannya, wapres menegaskan keutuhan bangsa harus dijaga sebagai komitmen masyarakat Indonesia, baik bagi masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. “NKRI kita itu menjadi komitmen seluruh bangsa Indonesia dan itu yang kita jaga supaya kehidupan bangsa kita tetap utuh,” pungkas wapres.
Promosikan Fesyen
Dalam perjalanan ke Mesir, wapres beserta rombongan sempat berkunjung ke Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA). Selain melihat Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia (BSI) Dubai, wapres juga mempromosikan fesyen Muslim.
Wapres Minta BSI Dubai ikut selenggarakan Indonesian Muslim Fashion Week. Bank Syariah Indonesia (BSI) kini telah memiliki kantor cabang di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA). Selain menjalankan bisnis perbankan, BSI Dubai juga diharapkan turut mempromosikan produk-produk halal Indonesia, termasuk fesyen Muslim.
Demikian diharapkan Wapres Ma’ruf Amin saat meninjau Kantor BSI Cabang Dubai di Unit 509, Gate District 3, Dubai International Financial Centre (DIFC), Syekh Zayed Road, Dubai, PEA, Sabtu 5 November 2022)
“Kita bikin Indonesian Muslim Fashion Week di Dubai seperti Jakarta Muslim Fashion Week, yang tidak kalah dengan Paris Fashion Week,” pintanya.
Menurut Wapres, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk fesyen muslimnya, karena didukung para desainer andal yang mampu menciptakan model-model pakaian yang menarik. “Kita memiliki desainer-desainer muda yang bagus, model-model (pakaiannya) juga bagus, dan yang penting sesuai syariah,” ujarnya.
Lebih jauh, wapres menuturkan bahwa dirinya pernah didatangi Menteri Perdagangan lama, Muhammad Lutfi, bersama para desainer pakaian muslim untuk melaporkan rencana penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week.
Di antara para desainer yang datang tersebut, kata Wapres, ternyata bukan hanya desainer muslim tetapi juga desainer non muslim yang ingin turut berpartisipasi.
“Desainer-desainer itu sebagian bukan muslim, ada yang Katolik, tetapi mereka ingin berpartisipasi pada Jakarta Muslim Fashion Week yang baru terlaksana kemarin saat Menteri Perdagangan berganti ke Pak Zulkifli Hasan, karena pasarnya memang bagus sekali,” ungkapnya.
Untuk itu, wapres meminta BSI Dubai memanfaatkan hubungan Indonesia dan PEA yang terjalin sangat baik, salah satunya untuk mempromosikan fesyen muslim Indonesia melalui penyelenggaraan Indonesian Muslim Fashion Week di Dubai. “Ini saya kira kesempatan dan kebetulan sekali hubungan Indonesia - PEA sedang bagus-bagusnya,” ujarnya.
Menanggapi permintaan wapres tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengakui bahwa potensi fasyen muslim Indonesia memang besar, tetapi di Dubai belum begitu populer. Bahkan pakaian batik saja hampir tidak ada yang menjual. “Yang jualan batik belum ada di sini. Nanti mungkin kita bikin pameran busana muslim di sini bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI,” ungkapnya.
Untuk merealisasikannya, sambung Hery, ia juga mengharapkan adanya dukungan dari para pelaku bisnis busana muslim. “Syukur-syukur kalau ada yang punya naluri bisnis dan punya butik batik (misalnya) di sini,” ujar wapres.
Advertisement