Wapres Ma'ruf Ingatkan Jangan Ada Aksi Kekerasan di Sekolah Islam
Sebagai penduduk terbesar di Indonesia, umat Islam Indonesia turut menjadi penentu kualitas dan kemajuan bangsa ini melalui aspek iman dan takwa serta aspek ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, di tengah maraknya isu terorisme di tingkat global, umat makin dituntut untuk terus menjaga nilai-nilai Islam moderat (wasathiyyah) yang mengedepankan kesantunan dan cara-cara yang baik.
Untuk itu, peristiwa kekerasan yang terjadi baru-baru ini di pesantren di Tangerang dinilai tidak selaras dengan nilai Islam wasathiyyah . Diharapkan tidak terulang kembali di dunia pendidikan Islam lainnya.
“Ini harus betul-betul diawasi lagi. Ini mencoreng dunia pesantren, terjadi kekerasan di pesantren. Saya minta jangan sampai di sekolah-sekolah Islam seperti Al Azhar ini terjadi,” pinta Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan ceramah umum kepada seluruh civitas academica dan guru Al Azhar seluruh Indonesia dalam rangka milad ke-37 Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai, di Auditorium Gedung Pusdiklat Al Muhajirien, Jl. Cut Mutia No. 17, Margahayu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/08/2022).
Dalam acara bertajuk “Membangun Generasi Muttaqien, Mu'ammirin, dan Wasathiyyin” tersebut, lebih lanjut Wapres menekankan pentingnya menanamkan nilai wasathy sejak dini.
“Kalau masih kecil sudah diajarkan kekerasan, ini akan bisa membawa sikap yang tidak baik. Jadi, umat Islam itu harus santun,” tegasnya.
Dalam berdakwah pun, imbuh Wapres, harus dilakukan dengan cara-cara yang baik.
“Cara yang keras itu juga pengaruh setan supaya kita marah, emosional, dan sebagainya. Maka, kita disuruh fasta’in billah, minta perlindunganlah kepada Allah,” imbau Wapres.
Mengakhiri sambutannya, Wapres mengapresiasi Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai yang bersama-sama Yayasan Pesantren Islam Al Azhar telah berkiprah secara nyata bagi kemajuan umat.
“Semoga milad ke-37 Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai berjalan dengan baik dan penuh khidmat, dan Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai terus maju, berkarya untuk kesatuan dalam keberagamaan menuju Indonesia maju,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai Muhammad Syafiudin menceritakan perkembangan yayasan ini, sejak berdiri hingga mampu mengelola sepuluh sekolah Islam Al Azhar dan satu madrasah ibtidaiyah, termasuk Masjid Jami’ Al Azhar di Bekasi. Ia juga menyebutkan ceramah umum yang digelar sebagai rangkaian milad ke-37 ini terbuka bagi masyarakat umum.
“Ceramah umum ini semula diagendakan untuk para guru dan karyawan Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai, dan guru Al Azhar seluruh Indonesia saja. Akan tetapi, antusias dari masyarakat civitas academica cukup besar sehingga hari ini terbuka untuk umum, baik hadir secara langsung maupun online,” ucap Syafiudin.
Hadir pula dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum serta segenap civitas academica dan guru Al Azhar seluruh Indonesia.
Advertisement