Wapres Heran Mantan Menteri Bawa 3000 Lebih Barang Negara
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku heran barang yang dibawa Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga, begitu banyak seperti diberitakan di media-media. Roy Suryo.
"Bagaimana hebatnya 3.000 barang itu satu rumah. Rumah saya barang-barangnya paling ratusan. Ini ribuan. Barang apa itu ya?" kata Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 6 September 2018.
Sebelumnya diberitakan, melalui suratnya Kemenpora meminta Roy Suryo selaku mantan Menpora RI periode 15 Januari 2013 hingga 20 Oktober 2014, mengembalikan 3.226 unit barang milik negara.
Jusuf Kalla bahkan meragukan barang sebanyak itu dibawa oleh seorang manta menteri. Wapres tak bisa membayangkan andai barang itu benar-benar dibawa.
"Saya tidak membayangkan kalau sampai 3.000 barang. Bagaimana mengangkutnya itu kalau 3.000 barang? Tapi itu urusan mereka lah," katanya.
Kalla tak mau masuk terlalu jauh persoalan itu. Menurutnya, biarlah persoalan tersebut diselesaikan oleh Kemenpora dan Roy Suryo
Secara terpisah, Pengacara Roy Suryo, Tigor Simatupang menyebut bahwa Kemenpora lah yang mengirimkan sejumlah barang milik negara ke rumah Roy Suryo di Yogyakarta.
Menurut Tigor, barang-barang tersebut dikirim menggunakan kontainer tak lama setelah Roy tak lagi menjabat sebagai menteri pemuda dan olahraga, akhir 2014 lalu.
Tigor menjelaskan, saat barang-barang tersebut sampai di Yogyakarta, Roy sedang tidak berada di sana. Baru sebulan kemudian Roy pulang ke Yogyakarta dan kaget melihat banyak barang di rumahnya.
"Yang ngirim Kemenpora loh ke Jogja pakai kontainer terus dikembalikan lagi. Yang ngirim mereka, terus dikembalikan lagi sama Pak Roy," kata Tigor.
Namun pernyataan Tigor ini dibantah Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewabroto yang mengatakan bukan Kemenpora yang mengirimnya, namun dibawa oleh Roy. Beberapa peralatan yang dibawa ialah kursi dan sofa. Karena itu, ia berharap permasalahan ini segera diselesaikan.
"Tidak ada pengiriman barang. Justru sebaliknya Pak Roy sudah mengembalikan barang, tapi jumlahnya baru Rp 500 juta. Saya inginnya masalah ini segera tuntas lah. Biar konsentrasi ke Asian Paragames," lanjut dia. (wit)