Wapres Dukung Pembangunan Kawasan Industri Halal di Gresik
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menerima kunjungan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani di kediaman resmi Wapres, Jl. Diponegoro Jakarta Pusat, Rabu 10 November 2021. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit ini, Wapres mengungkapkan dukungannya terhadap rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik membangun Kawasan Industri Halal (KIH).
KIH untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. "Saya kira kita memang mendorong pertumbuhan KIH. Itu memang program pemerintah dan salah satu fokus dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah kita," kata Ma'ruf Amin.
Menurut Wapres, salah satu fokus dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah pengembangan industri halal yakni dengan memperbanyak KIH. "Meskipun di Jawa Timur sudah ada KIH Safe n Lock Sidoarjo, saya kira tidak apa-apa dikembangkan juga KIH di Gresik," ujarnya.
Wapres Ma'ruf Amin meminta Bupati Gresik segera berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, guna melengkapi segala persyaratan administratifnya. "Yang penting saya kira koordinasi dengan Gubernur, dan kalau sudah memenuhi syarat (lanjut) ke Kementerian Perindustrian untuk memperoleh legalitasnya," pesannya.
Ma'ruf Amin menyebutkan bahwa saat ini sudah ada tiga KIH yang telah memperoleh penetapan dari Kementerian Perindustrian. Lokasinya antara lain Safe n Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur; Modern Cikande Industrial Estate di Serang, Banten; dan Bintan Inti Halal Hub di Kabupaten Bintan.
"Saya dengar sedang proses juga dua KIH di NTB. Mungkin juga Riau dan Batam sedang dipersiapkan," ujarnya.
Bupati Gresik melaporkan pembangunan KIH di lahan seluas 204 hektar di wilayah Kecamatan Sidayu, Manyar, dan Bungah. "Di Manyar sendiri ada pelabuhan internasional dan merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kebetulan Sidayu ini bisa kita peruntukkan untuk kawasan industri halal," ujar Fandi Akhmad Yani.
Pembangunan KIH ini, lanjutnya, akan bekerja sama dengan perusahaan Petrokimia dan Semen Gresik. "Kerja sama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan memasok produk ke KIH," ucap Fandi Akhmad Yani.
Dia pun memastikan bahwa terkait pemasaran dan pengangkutan tidak akan menjadi masalah karena Gresik memiliki banyak pelabuhan baik yang umum maupun khusus. "Nanti targetnya adalah untuk ekspor. Kebetulan kami sudah berkomunikasi dengan beberapa eksportir dari mancanegara, seperti eksportir sapi dari Brazil," ungkap Fandi Akhmad Yani.
KIH Gresik digadagng-gadang menjadi tempat pengolahan daging sapi mulai dari pemotongan hingga pengemasan untuk kemudian diekspor khususnya ke negara-negara muslim.
"Jadi nanti KIH akan mengambil sapi dari Brazil kemudian dipotong dan dipasarkan kembali ke negara-negara tetangga dan Timur Tengah," tandas Fandi Akhmad Yani.
Advertisement