Covid-19, Ini Bantuan Pemerintah untuk Pesantren dan Ustaz
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Maruf Amin mengingatkan pengasuh Pondok Pesantren supaya melakukan persiapan matang apabila hendak mengaktifkan belajar dan mengajar. Hal ini untuk menghindarkan pesantren menjadi pusat penularan atau klaster baru dari virus corona.
Pesan Wapres ini disampaukan melalui video yang dipublikasikan dari rumah dinas Wapres, kawasan Menteng Jakarta Pusat, Senin, 20 Juli 2020. Wapres menyebutkan sejumlah pesan, antara lain, yang masuk harus steril dan tidak positif. “Kalau sudah disiapkan dengan baik, pesantren itu paling aman sebab dia dikarantina, kemudian dikawal jangan sampai dia keluar, jangan sampai ada orang masuk”, kata Wapres.
Wapres mengharapkan agar ada perbaikan sarana dan prasarana pada pesantren untuk memaksimalkan penerapan protokol kesehatan, dengan membangun tempat cuci tangan dan pengaturan kamar tidur untuk menghindarkan potensi klaster baru penularan Covid-19. “Di pesantren kan banyak yang tempatnya dempet-dempet, satu kamar mestinya 5 orang dipakai 15 orang. Saya kan alumni pesantren, tahu. Memang pesantren itu kan begitu, apa adanya," kata Wapres.
Sementara, untuk mewujudkan realisasi harapan Wapres tersebut, pemerintah telah memberikan alokasi dukungan anggaran yang diperuntukkan bagi 21 ribu pesantren sebesar Rp 2,7 triliun. “Hitungannya Pak Menteri (Agama) ini 21 ribu lembaga pesantren, itu bantuan operasionalnya Rp 2,38 miliar, untuk internetnya juga dikasih Rp317 miliar. Ini untuk penanganan kesehatan Madrasah Diniyah, lembaga pendidikan Alquran, dan pelajaran daring,” katanya.
Wapres juga menambahkan, akan ada bantuan dukungan pemeriksaan kesehatan, perbaikan sarana dan prasarana pesantren. Tidak hanya itu, sudah disiapkan pula insentif yang akan diberikan kepada para ustaz sebagai wujud bantuan dana sosial yang diberikan melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). “Pembangunan tempat wudu, MCK, cuci tangan ini juga oleh Kementerian PUPR,” ujar Wapres.
Direktur Pendidikan Pondok Pesantren Kementria Agama RI Wariyono Abdul Gofur, menambahkan, sejak ditemukannya kasus positif pada sejumlah santri di Ponpes Moderen Gontor Ponorogo, pemerintah dari kementrian dan lembaga turun tangan dengan melakukan isolasi dan karantina pada santri yang terpapar. "Dari 49 santri Ponpes yang terpapar corona, 46 di antaranya telah dinyatakan sembuh," kata Maryono.
“Terhadap pondok pesantren lain, pemerintah juga telah antisipasi dengan melakukan rapid tes dan memperketat protokol kesehatan di lingkungan pondok pesantren”, kata Mariyono saat dihubungi Ngopibarengi.id Senin 20 Juli 2020.