Wapres Buka Rakernas REI 2020 Secara Daring
Pandemi Covid 19 tak menghalangi penyelenggaraan agenda organisasi Real Estate Indonesia (REI). Organisasi para pengembang terbesar ini menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI 2020 secara daring.
Kegiatan Rakernas REI dibuka Wakil Presiden RI KH Makruf Amin. "Karena kondisi pandemi Covid, Rakernas REI 2020 diselenggarakan secara hibrid. Gabungan daring dan non daring," kata Ketua Panitia Rakernas REI Ikang Fauzi di Veranda Hotel, Kamis, 3 Desember 2020.
Rakernas diikuti seluruh DPD REI se Indonesia. Beberapa perwakilan dari berbagai daerah hadir secara offline di Hotel Veranda, Jakarta. Sedangkan 1000 peserta lainnya mengikuti agenda rutin organisasi ini secara online dari berbagai daerah.
Ketua Umum DPP REI Totok Lusida menandai pembukaan Rakernas REI dengan memukul gong bersama pimpinan DPP REI lainnya. Pemukulan gong dilakukan setelah secara resmi Wakil Presiden menyatakan acara rapat itu dibuka.
Dalam sambutannya, KH Makruf Amin menyebutkan bahwa sektor properti termasuk sektor yang mendapatkan porsi yang besar dalam UU Cipta Kerja. Ada delapan hal dalam UU tersebut terkait sektoe properti, termasuk bank tanah.
"Jika bank tanah beroperaso dalam 2 tahun ke depan, maka akan banyak tanah telantar bisa dimanfaatkan untuk membangun perumahan rakyat," kata Wakil Presiden yang juga dikenal sebagai ulama ini.
Wapres menjelaskan, saat ini, pemerintah sedang mempersiapkan 50 RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) dan 4 Peraturan Presiden sebagai turunan UU Cipta Kerja. Sekarang pemerintah sedang menyerap aspirasi ke daerah dan berbagai kelompok masyarakat.
Karena itu, Wapres meminta REI untuk berperan aktif dalam memberi masukan dan aspirasi sehingga berbagai peraturan turunan itu sesuai dengan kebutuhan di lapangan. "Saya menghimbau RRI aktif memberi masukan untuk pelaksanaan UU ini," tegasnya.
Wapres menambahkan, kinerja sektor properti selalu berjalan seiring dengan kondisi ekonomi. Ketika properti naik, maka ekonomi juga naik. Begitu juga sebaliknya. Karena itu, pertumbuhan industri properti penting bagi pertumbuhan ekonomi kita.
Wapres mengemukakan telah melakukan berbagai pembahasan dengan para menteri untuk merumuskan skena yang lebih efektif untuk mengungkit industri properti. Mulai dari skema subsidi, pemanfaatan tanah negara untuk perumahan, penggunaan tapera, dan reformasi Perumnas.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres meminta REI untuk mendorong pengembangan industri properti yang berorientasi padat karya dan penggunaan material dalam negeri. "Saya berharap REI menjadi asosiasi yang solid dan terdepan dalam pengembangan industri properti di Indonesia," katanya.