Wapres Buka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia XXII di Bali
Wakil Presiden Prof.KH.Ma'ruf Amin membuka resmi Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) XXII di Nusa Dua Bali, Jumat, 17 Desember 2021.
Makruf Amin menyampaikan terima kasih kepada PII (Persatuan Insinyur Indonesia) yang ikut berkontribusi di dunia ke insinyuran dan memajukan pembangunan Indonesia.
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan rasa senang mewakili Presiden Joko Widodo sekaligus bisa membuka kongres kali ini.
"Saya senang dengan tema kongres ke-22 ini karena tema tersebut merefleksikan visi para insinyur Indonesia untuk semakin berperan pada tingkat global," ujarnya.
Wapres berharap pada kongres kali ini PII mampu merumuskan rekomendasi kebijakan dan rencana aksi yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat pembukaan Presidensi G20 beberapa waktu yang lalu yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi menuju energi berkelanjutan.
Selanjutnya, Makruf Amin juga berharap PII ke depan menjadi wadah komunikasi dan sinergi insinyur Indonesia untuk menghasilkan karya-karya yang lebih besar lagi.
"PII harus menginisiasi dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terutama untuk memperkuat riset dan inovasi. Insinyur memainkan peranan penting dalam inovasi dan rekayasa teknologi yang mempercepat pembangunan," katanya.
Wapres mengatakan, kongres kali ini mampu mendorong percepatan penambahan insinyur profesional, agar sejajar dengan negara-negara maju antara lain melalui sertifikasi profesi.
"Data kemendikbud menunjukkan ada sekitar 2.600 insinyur di Indonesia, artinya per satu juta penduduk. Jumlah ini tertinggal oleh negara lain seperti vietnam dan dan korea," katanya.
Sekretaris Pakklindo (Perkumpulan Kontraktor Konstruksi Umum dan Ketenagalistrikan Indonesia) Jawa Timur, dalam kesempatan terpisah menyampaikan, PII harus mampu meresonansi dan menerjemahkan apa yg menjadi keinginan strategis pemerintah.
"Oleh karena itu para kandidate wakil ketua umum yang berkontestasi pada kongres kali ini juga wajib mencermati apa yg menjadi kata kunci dari pidato presiden pada pembukaan Presidensi G20 dan pidato Wapres pada pembukaan kongres PII ke-22 yang notabene penegasan kembali atas pidato presiden tentang proyeksi para insinyur," katanya.
Totok menambahkan, sosok Sutopo Kristanto sebenarnya memiliki Visi yang sangat ekuivalen dengan pemerintah dan juga meyakini bahwa beliau mampu mengimplementasikan dan mensinergiskan antara keinginan pemerintah dengan PII.
"Terutama dalam mengintegrasikan kemampuan PII untuk lebih meningkatkan mutu dan profesionalismenya dalam pengembangan IPTEK yang berkelanjutan," katanya.
Advertisement