Wapres Berharap Tidak Ada Perbedaan Awal Puasa dan Idul Fitri
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap perbedaan dalam menetukan awal puasa Ramadan, tidak akan terjadi. Tetapi kalau perbedaan itu tidak bisa dihindari karena keyakinan masing masing, perbedaan itu jangan sampai merusak ukhuwah Islamiyah.
"Perbedaan menentukan awal Ramadan dan Idul Fitri, 1 Syawal sudah beberapa kali terjadi, puasa beda, lebaran bareng, dan sebaliknya," kata Wapres menjawab pertanyaan Ngopibareng.id di Jakarta. Selasa 29 Maret 2022.
Menurut Wapres, pemerintah dalam menentukan awal Ramadan dan Idul Fitri selalu menggunakan dua rujukan yakni hisab dan rukyat. Metode ini juga diikuti sebagian besar ormas Islam termasuk NU.
"Hasil hisab atau perhitungan kalender dikonfirmasi melalui rukyatul hilal atau melihat bulan sabit. Acuannya hadis Nabi yang berbunyi: "Puasalah kamu setelah melihat bulan dan berhari rayalah kamu setelah melihat bulan." kata Wapres.
Hasil rukyat itu dibawa ke sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama, untuk diputuskan sudah masuk waktunya puasa atau Idul Fitri apa belum.
Sidang isbat diikuti MUI, DPR, pimpinan ormas Islam, perwakilan negara Islam di Jakarta, dan astronomi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu, 3 April 2022.
Prediksi tersebut berbeda dengan Muhammadiyah yang telah menetapkan bahwa awal Ramadhan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.
Perbedaan prediksi terkait penentuan 1 Ramadan 1443 Hijriah tersebut disampaikan oleh Profesor Riset Bidang Astronomi dan Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin.
Analisis Thomas, ketinggian hilal pada 1 April 2022 hanya sedikit di atas dua derajat. Oleh karenanya, hilal tidak mungkin terlihat di wilayah Indonesia pada hari itu.
Jika hilal tidak terlihat pada 1 April, maka jumlah hari pada bulan Sya'ban tahun ini akan digenapkan menjadi 30 hari.
Versi Muhammadiyah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah lebih awal. Penetapan ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Berikut hasil selengkapnya:
-Ramadan 1443 H
1. Pada hari Jumat Pahing, 29 Syakban 1443 H bertepatan dengan 1 April 2022 M, ijtimak jelang Ramadan 1443 H terjadi pada pukul 13:27:13 WIB.
2. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta ( = -07 48 LS dan = 110 21 BT ) = +02 18 12 (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu bulan berada di atas ufuk.
3. 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M.
-Syawal 1443 H
1. Pada hari Sabtu Legi, 29 Ramadan 1443 H bertepatan dengan 30 April 2022 M, ijtimak jelang Syawal 1443 H belum terjadi. Ijtimak terjadi esok harinya, Ahad Pahing, 30 Ramadan 1443 H bertepatan dengan 1 Mei 2022 M pukul 03:31:02 WIB.
2. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta ( = -07 48 LS dan = 110 21 BT ) = +04 50 25 (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu bulan berada di atas ufuk.
3. Umur bulan Ramadan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M.
Dzulhijah 1443 H
1. Pada hari Rabu Legi, 29 Zulkaidah 1443 H bertepatan dengan 29 Juni 2022 M, ijtimak jelang Dzulhijah 1443 H terjadi pada pukul 09:55:07 WIB.
2. Tinggi Bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta ( = -07 48 LS dan = 110 21 BT ) = +01 58 28 (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu bulan berada di atas ufuk.
3. 1 Dzulhijah 1443 H jatuh pada hari Kamis Pahing, 30 Juni 2022 M.
4. Hari Arafah (9 Dzulhijah 1443 H) hari Jumat Kliwon, 8 Juli 2022 M.
5. Idul Adha (10 Dzulhijah 1443 H) hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M.
Berdasarkan hasil hisab tersebut, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan:
1. 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M.
2. 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M.
3. 1 Dzulhijah 1443 H jatuh pada hari Kamis Pahing, 30 Juni 2022 M.
4. Hari Arafah (9 Dzulhijah 1443 H) hari Jumat Kliwon, 8 Juli 2022 M.
5. Idul Adha (10 Dzulhijah 1443 H) hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M.
Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Demikian maklumat Ramadan yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto, yang diterima Ngopibareng.id, Sabtu 12 Februari 2022.
Advertisement