Wapres Bagikan Ribuan Paket Bansos Kepada Masyarakat Badung
Masyarakat Badung Nusa Dua Bali tersenyum gembira menerima bantuan sosial (Bansos) dari Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.
Wapres menyerahkan Bansos di Kantor Lurah Benoa, Kecamatan Kuta Selatan ini, setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Supreme Audit Institution 20 (SAI20) di Sofitel Bali Nusa Dua Hotel, Senin, 29 Agustus 2022.
Kepada masyarakat penerima Bansos, Wapres mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki komitmen tinggi untuk terus membantu masyarakat, terlebih dalam situasi sulit akibat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Pemerintah tetap punya komitmen untuk terus membantu (dan) memberikan bantuan sosial pada masyarakat yang kurang mampu, karena ini memang kewajiban pemerintah sesuai kemampuan,” ujar Wapres.
Wapres mengajak seluruh lapisan masyarakat berdoa agar pemerintah memiliki kemampuan lebih, sehingga dapat memberikan bantuan yang lebih besar kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan apa yang diberikan pemerintah bisa dimanfaatkan dengan baik,” kata Wapres.
Pada kesempatan ini, Wapres menyerahkan Bansos dari Kementerian Sosial berupa Program Sembako kepada 9.598 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total bantuan sebesar Rp1.919.600.000,-, Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 6.744 KPM dengan total bantuan sebesar Rp5.701.800.000,- dan Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) untuk 10 penerima dengan total Rp53.000.000,-.
Wapres juga menyerahkan bantuan Paket Sembako kepada masyarakat berupa beras, minyak sayur, susu, makanan kaleng, mie instan, dan lain-lain senilai Rp300.000 untuk setiap paket.
Hadiri KTT SA-120
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) menyampaikan berapa pesan. Antara lain SAI20 agar menyampaikan perspektif audit yang independen dalam rangka membantu pemerintah merumuskan kebijakan pemulihan ekonomi secara berkelanjutan, pencapaian target SDGs, dan kesiapan menghadapi krisis di masa depan.
SAI hendaknya merumuskan peran dalam mendukung masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan dalam mengatasi aneka tantangan global, khususnya terkait isu utama Presidensi G20 Indonesia, yaitu penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan pembangunan ekonomi hijau, termasuk transisi energi yang adil dan terjangkau.
Pesan berikutnya, pengalaman krisis di masa lampau telah mencatat peran krusial para auditor bagi pemimpin negara dalam mengambil keputusan di masa-masa sulit akibat krisis.
.
Advertisement