Wapres: Akuntan harus Profesional Jaga Kepercayaan Publik
Akuntan profesional Indonesia diminta adaptif dan kritis merespons tantangan zaman. Tetap berorientasi pada hasil, tetapi tidak melupakan tata kelola dan akuntabilitas. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan harapannya itu saat menghadiri Konvensi Nasional Akuntansi (KNA) IX dan Regional Public Sector Conference (RPSC) V secara daring, Selasa 7 Desember 2021.
Dalam acara rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-64 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wapres menyampaikan, kontribusi nyata akuntan profesional tersebut dapat diwujudkan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, terlebih dari aspek integritas demi menjaga kepercayaan publik. Selanjutnya, membangun standar kerja yang up to date, adaptif, dan relevan dengan zaman.
“Penguasaan teknologi digital bukan lagi pilihan, melainkan prasyarat bagi seorang akuntan profesional. Profesionalisme akuntan teruji ketika menghadapi realitas dan permasalahan di lapangan,” kata Wapres.
Ma'ruf Amin berharap, webinar IAI ini dapat menghasilkan gagasan inovatif dan implementatif pada aspek yang bersentuhan langsung dengan publik, seperti pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Gagasan inovatif yang muncul dalam webinar hendaknya dikembangkan menjadi kontribusi konkret untuk mewujudkan kemandirian dan ketangguhan Indonesia yang kita cintai,” pesannya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI Mardiasmo menyampaikan, akuntan profesional Indonesia diyakini mampu beradaptasi dan siap memasuki era pascapandemi. IAI selama pandemi telah meraih capaian fundamental, salah satunya, dalam mengantisipasi isu sustainability reporting yang juga menjadi perhatian bersama di tingkat global.
Hal ini termasuk dalam pertemuan G20, dengan membentuk Task Force Comprehensive Corporate Reporting (Task Force CCR) IAI. Sementara itu, di bidang pengembangan ekonomi syariah dan UMKM, IAI membangun kerja sama dengan Bank Indonesia dalam membangun kemandirian pesantren di beberapa provinsi.
“Salah satunya adalah upaya menciptakan kemandirian pesantren melalui sosialisasi dan pilot project akuntansi pesantren. Program ini bekerja sama dengan Bank Indonesia dan telah berjalan di beberapa provinsi,” ujar Mardiasmo.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres didampingi oleh Pelaksana Tugas Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi.