Wantimpres Ajak Mahasiswa Lawan Radikalisme dengan Pancasila
Guna meningkatkan rasa nasionalisme dan menumbuhkan karakter kebangsaan, STIE Perbanas Surabaya mengadakan kuliah umum bertemakan 'Pancasila dan Demokrasi di Indonesia', pada Kamis, 6 September 2018.
Hadir sebagai pembicara dalam kuliah kebangsaan itu salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Mayjen Pol (Purn) Sidarto Danusubroto.
Saat memberikan kuliah umum, Sidarto menyampaikan negara Indonesia bisa bersatu karena adanya pancasila. Keberagaman budaya, suku, ras, hingga agama bisa bersatu karena adanya sikap toleransi yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila.
Ia juga menegaskan Pancasila lawannya adalah radikalisme. Oleh karena itu, pemerintah perlu mencegah beredarnya paham-paham radikalisme yang masuk di masyarakat, kampus-kampus, hingga lembaga pemerintah untuk mengembalikan jati diri bangsa Indonesia.
"Untuk mengembalikan jati diri bangsa, kita harus berkiblat pada Pancasila. Saya selalu bilang jika Indonesia ini bangunan, maka pondasinya Pancasila. Tiangnya Undang-Undang Dasar, atapnya NKRI, dan penghuni rumah itu Bhineka Tunggal Ika," ujarnya.
Oleh sebab itu, Sidarto mengajak seluruh masyarakat untuk merawat bangunan tersebut agar tetap kokoh dan tidak mudah di ombang-ambingkan.
Lanjut Sidarto, perkembangan zaman yang berbasis teknologi ini merupakan tanggung jawab bersama.
Pihaknya mengajak semua lintas stakeholder harus siap untuk menghadapi perubahan. Mahasiswa pun harus siap mengikuti era digital yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu.
"Kita semua harus siap menghadapi perubahan yang masuk ke era digital, semua itu tanggung jawab kita semua," ujarnya. (amm/wit)
Advertisement