Wanita Cantik Sekali di Multazam, Puisi Terbaru Gus Mus
Dalam pekan ini, KH A Mustofa Bisri melaksanakan ibadah umrah di Masjidil Haram, Makkah. Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibiin, Rembang ini, tak melepaskan ekspresinya untuk menulis puisi.
Puisi-puisi Gus Dur dikenal sebagai puisi balsem, karena kritisnya terhadap setiap persoalan. Berikut isi lengkap puisi Gus Mus.
WANITA CANTIK SEKALI DI MULTAZAM
Di tengah himpitan daging-daging doa di pelataran rumah-Mu yang Agung aku mengalirkan diri dan ratapku hingga terantuk pada dinding-mustajab-Mu menumpahkan luap-pinta di dadaku.
Kubaca segala yang bisa kubaca dalam berbagai bahasa runduk hamba dari tahlil ke tasbih,
dari tasbih ke tahmid,
dari tahmid ke ke takbir,
dari takbir ke istighfar,
dari istighfar ke syukur,
dari syukur ke khauf,
dari khauf ke raja,
dari raja ke khauf.
Raja khaluf
Khauf raja
Raja khauf
Khauf raja
Sampai tawakkal
Tiba-tiba sebelum benar-benar fana melela dari arahMultazam seorang wanita cantik sekali masyaAllah tabarakAllah!
Allah, apa amalku jika kurnia
Apa dosaku jika coba?
Allah, putih kulitnya dalam putih kerudungnya
Indah sekali alisnya
Indah sekali matanya
Indah sekali hidungnya
Indah sekali bibirnya
Dalam Indah wajah-Mu.
Allahku, kunikmati keindahan dalam keindahan
Di atas keindahan
Di bawah keindahan
Di kanan-kiri keindahan
Di tengah-tengah keindahan yang indah sekali.
Allahku, inilah kerapuhanku! Tak kutanyakan kenapa,
Engkau bertanya bukan ditanya kenapa
Tapi apa jawabku? --ampunilah aku-- tanyalah jua yang kupunya kini: Allahku, mukallafkah aku dalam keindahann-Mu?