Wanda Hamidah Merasa Ditipu Prudential, Ini Klarifikasi Asuransi
Artis sekaligus politisi PAN, Wanda Hamidah merasa ditipu Prudential Indonesia usai perusahaan dari Inggris tersebut tak mengcover tagihan rumah sakit yang diajukan. Wanda Hamidah bercerita menggunakan Prudential sejak 2009 bersama tiga orang anak-anaknya dengan pembayaran premi Rp 500.000 per bulan. Kemudian, saat anggota keluarganya bertambah satu, dia pun menambah cover asuransi menjadi 5 orang.
Pada 2020 lalu, Wanda Hamidah mengaku meningkatkan iuran preminya dan meningkatkan manfaat yang diperoleh dari kartu merah ke kartu hitam. Premi yang dibayar pun bertambah menjadi Rp 750.000 dan Rp1 juta, berbeda-beda antara anggota keluarga.
"Hampir 12 tahun kami menggunakan asuransi @id_prudential tidak pernah sekalipun kami pakai. Sampai Minggu lalu, anak saya yang atlet basket harus operasi lutut karena dua tahun ini cedera dan tidak boleh berolahraga (untuk seorang atlet ini adalah pukulan berat)," kata perempuan 44 tahun ini.
Dengan percaya diri, Wanda Hamidah yang memiliki perlindungan asuransi Prudential memutuskan untuk mengantar sang buah hati ke meja operasi sesuai saran dokter. Operasi tersebut diperkirakan memakan biaya kurang lebih Rp50-60 juta.
"Anda tahu berapa yang mau dicover @id_prudential? Rp10 juta saja saudara-saudara. Kalau Rp10 juta saja yang dicover nggak perlu asuransi deh. huhuhu. Gw ngerasa di-scam! Ditipu abis-abisan. Sedih dan sakit hati bercampur menjadi satu," terang Wanda Hamidah.
"Apa semua asuransi gini? manis pas ditawarinnya saja ya. I feel like closing down all my insurance (saya kira, saya akan menutup semua polis asuransi)," lanjut perempuan kelahiran 21 September 1977 ini.
Wanda Hamidah Diserang Agen Asuransi
Usai curhat tersebut, Wanda Hamidah mengaku diserang oleh agen asuransi. Namun, dia tak merinci oknum agen asuransi mana yang menyerangnya tersebut.
"Diserang agen karena priuk nasinya terancam, nah kalian pikiran enggak priuk nasi kami client... yang kami sisihkan buat bayar asuransi bertahun-tahun..? Dengan harapan kami mendapat perlindungan yang sesuai dengan yang kami keluarkan?" terang dia.
Wanda Hamidah kemudian membantah pandangan bahwa seharusnya dia tak menyalahkan perusahaan asuransi karena kesalahpahaman klien terletak pada 'kenakalan' agen asuransi.
Menurut dia, anggapan tersebut tidak dapat dibenarkan karena perusahaan juga yang merekrut agen yang bersangkutan dan kontrak perjanjian pun buatan perusahaan asuransi.
"Lah yang rekrut agen siapa? Kontrak/perjanjian kan perusahaan yang bikin.. ya masa agen..? Jago banget agen bikin kontrak ngejelimet gitu.." imbuh dia.
Tanggapan Prudentian Indonesia
Chief Marketing and Communications Officer Prudential Indonesia Luskito Hambali menyatakan, pihaknya telah menghubungi Wanda Hamidah untuk memberikan penjelasan atas keluhan manfaat polis yang dimilikinya.
Menurut Lukito, besaran manfaat yang diperoleh Wanda Hamidah dan anak-anaknya sudah sesuai dengan polis yang dimiliki.
"Dapat kami pastikan, besaran biaya yang dicover dari manfaat klaim rawat inap dan manfaat pembedahan diberikan sesuai dengan plan nasabah dan ketentuan polis," tutur Luskito.
Prudential Indonesia, sambung dia, menjalankan bisnisnya dengan integritas dan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik, serta mematuhi hak-hak nasabah sesuai polis asuransi yang telah mereka beli.
"Semua hal itu dilakukan oleh Prudential Indonesia sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)," imbuhnya.
Sedangkan VP Corporate Communications Prudential Indonesia Kamelia Mohamad belum memberikan respons perusahaan. Begitu juga dengan Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu, belum merespons.