Wan Azizah pun Berpeluang Gantikan Mahathir Mohamad
Wan Azizah Wan Ismail, dinilai berpeluang jadi perdana menteri perempuan pertama setelah Mahathir Mohamad mundur. Ia tak lain adalah istri politisi senior Malaysia Anwar Ibrahim.
Tersingkirnya peluang Anwar Ibrahim, sontak menyeruak nama Wan Azizah wan Ismail, dengan membentuk koalisi pemerintahan baru di luar Pakatan Harapan.
Sumber yang dilansir Malay Mail menyebutkan, Mahathir telah menjadikan Wan Azizah Wan Ismail sebagai PM Malaysia interim.
Sebabnya, partai Dr M, julukan Mahathir Mohamad, Partai Bersatu, memilih untuk meninggalkan koalisi Pakatan Harapan yang menang pemilu Mei 2018.
"Wan Azizah adalah penjabat perdana menteri," ujar sumber yang dikenal dekat dengan Anwar Ibrahim yang merupakan Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Selasa, 25 Februari 2020.
Adapun dalam pemerintahan, Wan Azizah selain menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, juga mengemban tugas sebagai Menteri Perempuan, Keluarga, dan Pembangunan Masyarakat.
Di saat bersamaan, sumber itu juga menerangkan Menteri Ekonomi Azmin Ali yang juga Wakil Presiden PKR dipecat oleh Anwar.
Begitu juga dengan Menteri Perumahan dan Pemerintahan Lokal Zuraida Kamaruddin, notabene tangan kanan Azmin Ali, juga terdepak.
Dalam unggahan di Facebook, Presiden Bersatu an Sri Muhyiddin Yassin mengumumkan mereka keluar dari Pakatan setelah menggelar pertemuan bersama petinggi senior.
Dia menuturkan dalam pertemuan tersebut, mereka menyepakati keluar, begitu juga dengan anggota Bersatu yang masih ada di parlemen.
"Seluruh anggota sudah menandatangani deklarasi bahwa mereka melanjutkan dukungan bagi Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai PM Malaysia," ujar Muhyiddin.
Spekulasi soal pengganti Mahathir Mohamad memang tak lagi mengarah pada Anwar Ibrahim. Pada beberapa hari terakhir menjelang Mahathir Mohamad menyatakan mundur dari kursi Perdana Menteri Malaysia, Senin 24 Februari 2020, Mr M justru telah menjauh dari Anwar Ibrahim.
Sementara itu, Mohamed Azmin Ali pun banyak disebut bakal gantikan Mahathir Mohamad. Mantan orang kepercayaan Anwar Ibrahim yang juga Deputi Presiden PKR, Azmin Ali dipersiapkan menjadi nama baru untuk menggantikan Mahathir.
Memburuknya hubungan Anwar dan Azmin dalam setahun belakangan ini adalah skenario politik yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Azmin setia menemani Anwar sejak dia dipenjara dan juga merupakan salah satu dari sedikit orang yang memiliki akses khusus dan rutin membesuk Anwar.
Namun, keinginan Mahathir Mohamad melihat Azmin menjadi penerusnya dan ambisi PM Azmin akhirnya membubarkan persahabatan Anwar dan Azmin yang saat ini terlibat perang dingin antara satu sama lain.