Wamendag Jerry: Maksimalkan SRG Untuk Kesejahteraan Petani
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga meminta pemerintah kabupaten (pemkab) memaksimalkan sistem resi gudang (SRG) untuk menyimpan komoditas pangan petani. Karena, gudang SRG sangat membantu meningkatkan kesejahteraan perekonomian petani di daerah.
Wamendag Jerry Sambuaga usai meninjau sistem resi gudang di Desa Besuk Kecamatan Klabang Bondowoso dan Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu 5 Juni 2021 mengatakan, konsep SRG sangat membantu petani.
”Bahan komoditas petani disimpan dalam gudang bisa tiga sampai enam bulan. Kita akan jual ketika harga naik dan menguntungkan petani,” katanya.
Menurut dia, ada 20 komoditas hasil pertanian bisa disimpan dengan sistem resi gudang. Di antaranya beras, kopi, kakao, jagung, ikan, lada, gambir, bawang merah, gula pasir, dan komoditas pertanian lainnya.
”Dengan sistem resi gudang, ini komoditas disimpan dulu dan dijual saat harga mahal. Sehingga petani tidak rugi. Sehingga, , saya berharap pemkab memaksimalkan gudang SRG ini,” ujarnya.
Wamendag Jerry menjelaskan, Kemendag RI memberikan fasilitas izin gudang SRG dan bangunan gudang. Sedangkan, pelaksanaan dan pengelolaan SRG tergantung pemerintah daerah masing-masing.
”Pengelola gudang bisa menggandeng koperasi, BUMD, atau swasta. Kemendag RI siap membantu mencarikan pengelola, jika pemerintah daerah tidak bisa dan kami juga mencarikan pasar untuk komoditas yang masuk ke gudang SRG,” jelasnya.
Wamendag Jerry saat meninjau resi gudang di Situbondo didampingi langsung Bupati Karna Suswandi dan sejumlah kepala OPD Pemkab Situbondo. Sedangkan ketika meninjau resi gudag di Bondowoso, ia didampingi Wabup Bondowoso Kirwan Bachtiar Rahmat, Dandim 0822 Letkol Kav. Widi Widayat, Kapolres AKBP Erick Frendriz, dan Kepala Diskoperindag Sigit Purnomo.
Sementara Kabiro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan PLK Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag RI Widiastuti yang mendampingi Wamendag Jerry mengatakan, jumlah gudang yang beroperasi dan berkelanjutan sebanyak 28 dari total 123 SRG di Indonesia. Namun, tidak semua dapat operasional.
”Sebanyak 28 gudang (22,8 persen) operasional dan berkelanjutan untuk implementasi SRG dan saat ini dikelola oleh pengelola gudang yang ditetapkan pemerintah daerah,” katanya.
Kemudian, 29 gudang SRG (23,6 persen) telah aktif dan bertumbuh untuk implementasi SRG yang saat ini dikelola oleh pengelola gudang yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Sedangkan, 43 gudang SRG (35 persen) pernah dimanfaatkan untuk pelaksanaan resi gudang, namun saat ini berstatus terhenti atau tidak beroperasi, karena kerja sama pemerintah daerah dengan pengelola gudang berakhir dan belum ada perpanjangan.
"Jadi, dari 123 SRG, ada 23 gudang (18,7 persen) sama sekali belum pernah dimanfaatkan untuk SRG," pungkasnya.
Penulis: Guido Saphan.