Wamenag: IPHI Jadi Katalisator Pembangunan dan Moderasi Beragama
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengharapkan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) bisa menjadi katalisator perbaikan kehidupan sosial keagamaan di tengah masyarakat.
"Alumni haji memiliki peran penting dalam sejarah bangsa ini. Kemerdekaan dan kemajuan bangsa ini tak lepas dari peran alumni haji. Peran yang sudah lama mengakar dalam sejarah dan kemasyarakatan," kata Zainut Tauhid saat memberikan sambutan mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada acara Harlah IPHI ke-32 di kantor IPHI, jalan Tegalan 1, Matraman, Jakarta Pusat, Selasa 22 Maret 2022.
"Sejak pra kemerdekaan, alumni haji memiliki pengaruh besar dalam bidang ekonomi, politik, dan pendidikan," tambah Wamenag.
Dihormati Pendapatnya
Zainut Tauhid menyampaikan bahwa organisasi IPHI sejak pra hingga pasca kemerdekaan, pandangan dan harapan orang terhadap alumni haji tak jua lekang. Alumni haji menjadi orang yang dihormati, didengarkan pendapatnya, dan diakui pengaruhnya.
"Hingga pada giilirannya, alumni haji menjadi harapan perbaikan kehidupan sosial keagamaan di tengah masyarakat," jelas Zainut Tauhid.
Harlah IPHI ke-32 dengan mengusung tema 'Haji Mabrur Sepanjang Hayat untuk Indonesia Sejahtera dan Berkeadilan', Zainut Tauhid menilai pentingnya mencapai mabrur dalam berhaji.
Suatu ketika, lanjut Zainut Tauhid bercerita, Rasulullah ditanya sahabat. “Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?” Rasulullah menjawab, “Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian”.
Dan di hadist yang lain, dikutip oleh Imam Badrudin Al-Aini dalam Umdatul Qari-nya. Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, 'Memberikan makanan dan santun dalam berkata.’D
Dari hal ini, Zainut Tauhid menyimpulkan bahwa sebagian dari tanda mabrurnya haji seseorang ada tiga. Pertama, santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam). Kedua, menebarkan kedamaian (ifsya’us salam). Dan ketiga, memiliki kepedulian sosial yaitu mengenyangkan orang lapar (ith‘amut tha‘am).
"Ini menunjukkan, haji mabrur membawa manfaat tidak hanya bagi dirinya semata, tapi kedamaian bagi lingkungannya. Tak hanya keshalehan pribadi, tapi juga keshalehan sosial," jelas Zainut Tauhid.
"Jika ini kita tanamkan pada alumni haji kini dan akan datang, insya Allah akan datang banyak kebaikan bagi bangsa ini. Alumni haji akan menjadi katalisator dan bagian penting pembangunan dan memiliki peran positif dalam semua aspek kemasyarakatan, pemerintahan, politik, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan sebagainya," tandas Zainut Tauhid.
Zainut Tauhid juga menjelaskan bahwa saat melaksanakan ibadah haji, jemaah juga berinteraksi dengan saudaranya dari negara, bangsa, madzhab, serta budaya berbeda. Hal ini akan menambah wawasan jemaah betapa beragamnya pemahaman agama dan cara beragama di luar sana.
"Pengalaman yang akan membuka pemikiran pentingnya menghormati keyakinan berbeda dan keberagaman, menjaga kebersamaan, serta menjalin kerukunan. Dan mengarahkan kita pada cara fikir, cara pandang, dan sikap moderat. Sikap moderat dalam beragama atau moderasi beragama yang menumbuhkan toleransi atas keyakinan berbeda inilah yang menjadi ruh bagi kerukunan dan komitmen kebangsaan kita," papar Zainut Tauhid.
Selamat hari lahir IPHI ke-32!