Walkot Eri Tolak Tinjau Penempelan Stiker Warga Miskin, Alasanya
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menolak permintaan peninjauan ulang stiker bertuliskan keluarga miskin, yang ditempel di rumah warga penerima bantuan sosial (Bansos).
"Insya Allah tidak ada langkah peninjauan ulang. Sebenarnya ketika stiker itu ditempel di rumah warga yang seharusnya malu itu Walikota dan DPRD-nya, itu koreksi untuk kami," ujar Eri Cahyadi, Jumat, 20 Januari 2023.
Eri menegaskan, penempelan stiker di rumah warga bukan untuk merendahkan martabat. Tetapi, menjadi pengingat bagi Walikota dan DPRD bahwa ada kemiskinan yang perlu dientaskan.
"Jadi sebenarnya begini, yang namanya stiker miskin itu sudah tahu lah. Itu bukan untuk menurunkan martabat. Ketika stiker miskin itu ditancapkan di sana, maka harusnya yang malu adalah pemkot dan DPRD-nya karena itu koreksi kami," tandasnya.
Oleh karena itu, Eri pun mengajak DPRD Kota Surabaya untuk bersama-sama menyelesaikan masalah kemiskinan di Kota Pahlawan ini.
"Kalau ada penempelan stiker, berarti tugas Walikota dan DPRD-nya untuk menyelesaikan kemiskinan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, penempelan stiker keluarga miskin yang dilakukan Pemkot Surabaya mendapat sorotan dari DPRD kota setempat.
Hal tersebut dinilai merusak citra dan martabat warga Kota Surabaya. Untuk itu, diajukan peninjauan ulang kepada Pemkot Kota Surabaya.
"Kebiasaan masyarakat kita, walaupun dengan segala keterbatasannya, tidak mau disebut miskin. Kenapa? karena kita masih punya martabat dan harga diri," kata Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, Kamis, 19 Januari 2023 lalu.
Di lain sisi, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya mengatakan, bagi warga yang menolak penempelan stiker. Pihak Kelurahan atau Kecamatan akan membuat laporan bahwa warga tersebut menolak rumahnya ditempeli stiker Keluarga Miskin.
Sehingga secara otomatis dia juga menolak berbagai bantuan atau intervensi dari pemerintah, sehingga di periode selanjutnya, warga tersebut akan diusulkan penghapusan dari Keluarga Miskin.