Walikota Eri, Pastikan Pegawai Pemkot Maju Caleg Sudah Resign
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi memastikan lima pekerja outsorching di linkungan Pemkot Surabaya dan empat orang pengurus RT/RW dan LPMK yang mendaftarkan diri sebagai caleg sudah mengundurkan diri.
Hal ini disampaikan Eri Cahyadi saat ditemui di kantor Antara, Senin, 2 Oktober 2023. "Sudah mengundurkan diri, tidak ada OS atau LPMK yang daftar Caleg tapi masih menjabat. Tidak ada yang dicopot, sadar pada waktu yang tepat," kata Eri.
Bahkan, Eri menyebut beberapa petugas OS dan LPMK yang mengundurkan diri berpamitan langsung kepadanya melalui pesan Whatshapp.
"Kemarin KSH ada yang WA ke saya, bunyinya; "Pak Wali saya ingin mengabdikan diri ke masyarakat, ingin jadi Caleg. Tapi kalau ndak jadi, apakah bisa kembali jadi KSH?" Ya, saya persilakan karena yang menentukan KSH adalah warga sekitar, bukan saya," ujar Eri.
Diberitakan sebelumnya, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan, seluruh RT, RW, ataupun Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) di wilayahnya dilarang menjadi calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2024. Terlebih jika mereka masih mendapatkan insentif dari APBD Kota Surabaya.
"Kalau ada RT, RW, LPMK di Surabaya yang masih dapat anggaran dari APBD, berupa insentif tidak boleh jadi caleg," kata Eri dalam acara peresmian Balai RW Gubeng, Rabu, 20 September 2023.
Bila memang ada RT, RW atau petugas LPMK ingin menjadi caleg harus mengundurkan diri terlebih dahulu dari jabatannya, paling lambat 3 Oktober 2023 mendatang.
Eri mengatakan, jika sampai tanggal tersebut belum mengundurkan diri tapi sudah mendaftar sebagai celeg, maka sanksi berat akan dijatuhkan.
"Maksimal 3 Oktober akan diumumkan Bawaslu, kalau ternyata belum mundur, maka akan ada sanksi. Pertama akan dilepas dari jabatannya yang sekarang. Sanksi lebih berat nanti bisa dijatuhkan," ujarnya.
Menurut laporan yang diterimanya, ada lima pekerja Outsorching di linkungan Pemkot Surabaya dan empat orang pengurus RT/RW dan LPMK yang mendaftarkan diri sebagai caleg.