Walikota Tanjungpinang Diperas karena Foto di Ranjang Hotel
Walikota Tanjungpinang, Rahma, jadi sorotan usai fotonya saat tengah berada di kamar hotel tersebar di media sosial. Dalam foto tersebut, Rahma tampak duduk berduaan dengan seorang laki-laki di kasur hotel.
Suami Rahma yang juga kuasa hukum Pemkot Tanjungpinang, Agung Wira Dharma, angkat bicara terkait kasus ini. Menurutnya, narasi yang beredar di media sosial tidak sesuai fakta.
"Foto yang beredar tidak sesuai fakta aslinya, itu sudah diedit seolah-olah berdua padahal kenyataannya ada banyak orang di sana," ujar Agung seperti dilansir dari Antara.
Agung menyebut foto itu diambil saat istrinya syuting salah satu film pada 2020. Menurutnya, banyak kru film di kamar hotel itu. "Saya juga tahu aktivitas istri saya berada di situ bersama kru lainnya saat syuting film Janji di Atas Pelantar 3 tahun 2020 dan kami punya saksi yang hadir saat itu," ucapnya.
Pemerasan
Menurut Agung, foto istrinya sudah beredar sejak tiga tahun lalu. Agung mengatakan dengan adanya foto tersebut, seolah-olah istrinya sedangn berbuat asusila. "Saya yang mengantarkan istri saya untuk syuting film itu,” ungkapnya.
Agung menyebutkan sebenarnya di dalam foto itu ada beberapa orang. Jumlahnya sekitar lima orang. “Padahal ramai,” katanya. Agung mengaku menemami istrinya dalam keperluan syuting tersebut. Saat di foto tersebut, Rahma sedang mempelajari skrip dari skenario film sambil menelepon.
Bahkan kata Agung, banyak modus dari tersebarnya foto tersebut. Ia bahkan sempat diperas. “Semua rekaman pemerasan itu sudah kami dokumentasikan,” tuturnya.
Agung menduga ada maksud lain dari tersebarnya foto tersebut. Ia pun sudah mengumpulkan sejumlah bukti untuk diteruskan secara hukum.
Walikota Tanjungpinang Bungkam
Agung mengatakan dirinya memang meminta Rahma tidak meladeni isu viral itu. Dia mengatakan hal itu dilakukan agar isu viral tersebut tidak melebar ke mana-mana.
"Walikota bukan menghindar atau tidak menanggapi wawancara yang bersifat di luar urusan pemerintahan, tapi saya yang meminta untuk tidak bereaksi agar pemberitaan tidak semakin berkembang. Karena, saya yang akan mengklarifikasi berita-berita tersebut bersama Ibu Walikota," kata Agung.
Ia pun berharap masyarakat selalu melakukan klarifikasi sebelum menyebar sesuatu di media sosial. Ia mengingatkan isu yang asal disebar bisa menjadi fitnah.
"Fitnah bisa saja terjadi, jadi hendaklah kita selalu berfikir positif terlebih dahulu dalam menanggapi sesuatu," tuturnya.