Walikota Surabaya Tak Keluarkan Izin RS Covid di Cito
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan tidak mengeluarkan izin operasional RS Darurat khusus pasien terpapar virus corona atau Covid-19 di Mall City of Tomorrow, Surabaya.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, ada berbagai hal yang harus dipikirkan oleh manajemen RS terkait dengan dampak kesehatan dan ekonomi bagi penghuni apartemen, pengelola stan di Cito dan warga sekitar mall.
Eri mengaku, mendengar langsung berbagai keluhan dari pengelola stan yang saat ini merintih karena terdampak ekonomi. Padahal, itu belum ada RS Darurat, apalagi kalau rumah sakit ini jadi beroperasi dinilai makin membuat masyarakat takut untuk datang ke mall tersebut.
"Tujuan kita bagaimana Cito bisa kembali ramai seperti dulu. Kedua kita tidak ingin ada RS Covid di sana," kata Eri ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Senin 29 Maret 2021 siang.
Selain karena dampak yang ada, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengungkapkan, saat ini bed occupancy rate (BOR) di seluruh RS Rujukan Covid-19 dan RS Darurat yang ada sudah menurun.
"Saat itu kita sudah pernah ngobrol kondisi Covid-19 di Surabaya sudah turun. Jatim mayoritas jadi kuning, sekarang tugas kita bagaimana mengurangi kasus. Kemudian tingkat keterpakaian tempat tidur (RS Rujukan) kita (Surabaya) 35 persen," ungkapnya.
Karena itu, Eri meminta kepada Manajemen RS Siloam maupun Cito karena masuk dalam satu manajemen di Lippo Group untuk segera menghentikan proses pembangunan yang sedang dilakukan sampai nanti hari Kamis ada pertemuan dengan pihak manajemen untuk mencari jalan keluar polemik ini.
Dalam polemik ini, Pemkot Surabaya memberi jalan tengah apabila digunakan sebagai klinik kesehatan yang berkolaborasi dengan pusat perbelanjaan sehingga kondisi mall bisa lebih ramai.
"Tapi kalau dijadikan RS Covid saya pastikan tidak," pungkas Eri dengan tegas.
Advertisement