Wali Kota Surabaya: Panitia Surabaya Membara Tak Izin ke Pemkot
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku tak tahu menahu soal gelaran Drama Kolosal "Surabaya Membara" yang mengakibatkan jatuh korban jiwa. Risma sapaan akrabnya mengatakan, pihak Pemkot tak pernah menerima izin atau surat pemberitahuan pihak penyelenggara.
"Saya jangan ditanya soal (acara) itu, karena kita nggak tahu sama sekali, tidak ada surat pemberitahuan dan tidak ada izin sama sekali" kata dia, ditemui usai upacara Hari Pahlawan di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Sabtu 10 November 2018.
Risma mengaku, ia baru mengetahui adanya acara drama itu setelah mendengar kabar terjadinya kecelakan. Ia pun langsung mengonfirmasi apakah ada pemberitahuan kegiatan yang digelar di depan Kantor Gubernur Jatim dan Tugu Pahlawan itu.
"Saya sudah tanya mulai camat sampai semua Asisten Sekda semalam tidak ada yang tahu," kata dia.
Acara yang rutin digelar di malam Hari Pahlawan sejak tahun 2011 itu, kata Risma, juga tak pernah memberitahukan penyelenggaraan kepada pihaknya. Koordinasi itu tak dilakukan bukan hanya pada tahun ini, begitu pula pada tahun-tahun sebelumnya.
"Kami tidak ada koordinasi, yang jelas tahun ini juga tidak ada koordinasi," kata dia.
Kendati demikian, sesaat setelah kejadian, Risma mengaku Pemkot juga menerjunkan sejumlah personil linmas dan 10 unit ambulans untuk melakukan pertolongan kepada korban.
"Karena kemarin langsung, kita bawa 10 ambulans untuk kita sebar ke beberapa rumah sakit, untuk percepat penanganannya," kata Risma.
Yang terpenting bagi Risma kini adalah penanganan terhadap para korban luka. Meski tak terlibat dalam gelaran semalam, Pemkot Surabaya tetap melakukan pertolongan.
"Kini yang paling penting adalah korban sudah kita tangani sebaik mungkin, semampu kita karena ada yang lukanya parah ini ada yang kondisinya kritis, sekali lagi ini semampu kami," kata dia.
Risma menambahkan, pihaknya juga belum mememutuskan apakah pemkot akan mengeluarkan dana santunan terhadap para korban atau tidak.
"Kita nggak ada santunan, kalau itu dilakukan semua akan begitu, yang jelas kami akan rawat sampai tuntas," pungkas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, gelaran rutin Drama Kolosal Surabaya Membara menyambut Hari Pahlawan 10 November, menelan 3 orang korban tewas, dan belasan lain luka-luka.
Hal itu bermula, saat warga yang hendak menonton Drama Kolosal Surabaya Membara tak kebagian tempat. Beberapa penonton akhirnya memilih menyaksikan Drama Kolosal Surabaya Membara dari atas viaduk kereta api di Jalan Pahlawan.
Keasyikan menonton berubah menjadi kepanikan saat diketahui akan ada kereta lewat. Karena sempitnya area untuk mengindar dari kereta, penonton di atas viaduk pun akhirnya berdesak-desakan. Sampai akhirnya ada yang sampai terlindas dan jatuh dari viaduk setinggi sekitar 6 meter. (frd)