Walikota Surabaya Bertemu dan Berdialog dengan Masyarakat Indonesia di Istanbul
Pekan lalu Walikota Surabaya Tri Risma Harini berkunjung ke Istanbul, Turki. Di sela-sela kunjungannya untuk menghadiri kegiatan The Global Entrepreneurship Congress 2018 (GEC 2018), pada hari Selasa 17 April 2018 Walikota Surabaya menyempatkan diri bertemu dan bersilaturahmi dengan masyarakat Indonesia yang ada di Turki.
Bertempat di KJRI Istanbul, temu masyarakat bersama Risma dihadiri sekitar 70 orang yang terdiri dari mahasiswa dan warga Indonesia yang menetap di Turki, khususnya yang ada di Istanbul dan sekitarnya. Selama hampir dua jam berdiskusi tentang pembangunan Kota Surabaya dan kisah-kisah inspiratif selama kepemimpinan Risma itu berlangsung.
Didampingi Konsul Jenderal RI di Istanbul, Herry Sudrajat, Walikota yang pernah mengenyam pendidikan di Belanda ini memulai dengan pemaparan tentang beberapa pembangunan kota Surabaya yang sedang berlangsung sampai saat ini.
“Saat ini angka Human Development Index Kota Surabaya tertinggi se-Indonesia dengan poin 80.39, sudah setara dengan negara-negara maju”, ujarnya terkait dengan kemajuan kota Surabaya saat ini.
Disampaikan pula beberapa prestasi yang telah dicapai Kota Surabaya selama masa kepemimpinan Tri Rismaharini. Terlebih selama menjabat sebagai Walikota, kesejahteraan masyarakat dan keprihatinannya terhadap wanita, pemuda dan anak-anak terwujud dengan adanya pengadaan fasilitas-fasilitas pendidikan dan umum di daerah padat penduduk, dan pemberdayaan wanita melalui program UMKM di wilayah ex-Dolly, sebagai contohnya.
Bagi Risma, seorang wanita yang menjabat sebagai Walikota bukan berarti mengesampingkan prioritas lekuarganya dan peran sebagai ibu. Jika harus pergi untuk kunjungan kerja, beliau selalu menyiapkan kebutuhan suami dan anak-anaknya sebelum berangkat.
“Bagi saya, kita harus tahu bahwa kita adalah seorang perempuan, bahwa mengurus urusan domestik keluarga juga merupakan tugas mulia,” imbuhnya. Beliau juga menghimbau supaya wanita tetap berkarya sesuai dengan kondisi keluarganya dan tidak perlu dipaksakan. “Apa gunanya saya berhasil tapi anak saya berantakan,” tambahnya.
Penghargaan “Ideal Mother” yang didapat oleh Risma dari Universitas Cairo pada 2016 menunjukkan bahwa wanita adalah sosok yang kuat dalam perencanaan dan instingnya.
Bahwa dengan insting sebagai wanita dan ibu yang perhatian dan penuh pengawasan terhadap anak dan keluarganya, beliau dapat menjadi sosok Ibu bagi warga Surabaya tanpa mengesampingkan perannya sebagai Ibu di keluarganya. Selamat Hari Kartini bagi seluruh wanita Indonesia. (lel)
Advertisement