Walikota Seoul Tewas di Tengah Isu Pelecehan Seksual
Walikota Seoul Park Won Soon ditemukan meninggal dunia, pada Jumat 10 Juli 2020 pagi. Polisi menemukan mayat Park Won Soon di dekat sebuah restoran tradisional di perbukitan hutan di Seoul utara, lebih dari tujuh jam setelah mereka melakukan pencarian besar-besaran untuknya.
Tidak ada tanda-tanda pembunuhan dan tidak ada catatan bunuh diri ditemukan di tempat kejadian perkara atau di kediaman Park Won Soon. Choi Ik Su, seorang petugas dari Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, mengatakan kepada wartawan. Dia menolak untuk menguraikan penyebab kematian Park Won Soon.
Dikutip AP News, Choi Ik Su mengatakan anjing penyelamat menemukan mayat Park, dan polisi telah menemukan tas, ponsel, dan kartu namanya.
Dikutip dari The New York Times, Park Won Soon sempat membatalkan jadwal resminya pada hari ini. Dia mengabarkan harus absen karena sakit, Kamis 8 Juli 2020, sehari setelah sekretarisnya mengatakan telah dilecehkan secara seksual oleh Park Won Soon pada 2017.
Kronologi
Putri Park Won Soon menelepon polisi pada Kamis, 9 Juli 2020 pukul 17.17 waktu setempat. Dia mengatakan, ayahnya "telah meninggalkan rumah empat hingga lima jam yang lalu", setelah meninggalkan pesan yang terdengar seperti wasiat dan teleponnya dimatikan.
Park Won Soon meninggalkan kediamannya di pusat Seoul Jongno sekitar pukul 10.44 waktu setempat, mengenakan topi hitam, jaket gelap, celana hitam, sepatu abu-abu dan membawa ransel hitam.
Menurut Yonhap News Agency, rekaman CCTV menunjukkan dia tiba dengan taksi di Waryong Park di lingkungan berbukit di Jongno pada pukul 10.53 waktu setempat. Tidak lama setelah menerima laporan dia hilang, petugas polisi melancarkan operasi pencarian besar-besaran di sekitar daerah yang melibatkan ratusan petugas, drone dan anjing pelacak. Mayatnya ditemukan di dekat tas, botol air, ponsel, peralatan tulis, dan kartu nama Park sendiri.
Pada Jumat pukul 03.30 waktu setempat, jenazah Park Won Soon sudah ditempatkan di kamar mayat Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul di bangsal yang sama. Para pendukungnya terlihat sedang menunggu di rumah sakit, dengan beberapa meratap dan berteriak, "Bangun, Park Won-soon", "Kami mencintaimu, Park Won-soon", dan "Maaf, Park Won-soon".
Polisi berencana untuk berkonsultasi dengan keluarga Park Won Soon tentang apakah akan melakukan otopsi.
Isu Pelecehan Seksual
Park Won Soon merupakan anggota Partai Demokrat yang berkuasa. Dia telah menjabat sebagai Walikota Seoul sejak 2011. Park Won Soon dianggap sebagai kandidat potensial untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2022. Dia pernah menjadi pengacara hak asasi manusia dan aktivis sipil. Park Won Soon masih memiliki sisa dua tahun menjabat sebagai Walikota Seoul.
Alasan hilangnya Park Won Soon masih belum jelas. Jaringan televisi SBS yang berbasis di Seoul melaporkan, salah satu sekretaris Park Won Soon telah mengajukan laporan kepada polisi, pada Rabu 8 Juli 2020 malam atas dugaan pelecehan seksual seperti kontak fisik yang tidak diinginkan yang dimulai pada 2017.
Laporan SBS, yang tidak mengutip sumber apa pun, menyebut sekretaris mengatakan kepada penyelidik polisi, sejumlah karyawan wanita lainnya di Balai Kota Seoul telah mengalami pelecehan seksual yang serupa oleh Park. Televisi MBC memuat laporan serupa.
Profil Park Won Soon
Park Won Soon merupakan seorang aktivis senior dan pengacara hak asasi manusia. Dia terpilih sebagai Walikota Seoul pada 2011. Pria berusia 64 tahun ini juga merupakan anggota Partai Demokrat liberal Presiden Moon Jae In yang telah dianggap sebagai calon presiden potensial dalam pemilihan 2022.
Park Won Soon tetap mempertahankan sisi aktivisnya sebagai walikota, mengkritik apa yang dia sebut sebagai kesenjangan sosial dan ekonomi yang tumbuh di negara itu dan ikatan korup antara bisnis besar dan politikus.
Sebagai pengacara, dia memenangkan hukuman pelecehan seksual pertama di negara itu. Dia juga telah menjadi kritikus blak-blakan kebijakan era kolonial Jepang terhadap Korea, termasuk mobilisasi Korea dan perempuan sebagai budak seks untuk tentara Jepang.
Park Won Soon juga memantapkan dirinya sebagai lawan sengit dari mantan Presiden konservatif Park Geun Hye dan secara terbuka mendukung jutaan orang yang membanjiri jalan-jalan kota pada akhir 2016 dan 2017 menyerukan penggulingannya atas skandal korupsi.
Park Geun Hye, putri mendiang pemimpin otoriter Park Chung Hee, secara resmi dicopot dari jabatannya pada bulan Maret 2017, dan saat ini menjalani hukuman penjara selama beberapa dekade karena tuduhan suap dan tuduhan lainnya.