Walikota Malang Tanggapi Vandalisme Tuntut Dirinya Mundur
Vandalisme berisi tulisan yang menuntut Walikota Malang, Sutiaji untuk mundur dari jabatannya beredar di sejumlah fasilitas publik. Tulisan tersebut saat ini sudah dihapus oleh personel dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP.
Total ada empat titik vandalisme yang bertuliskan 'Walikota Tewur, Mundur Ji'. Keempat titik tersebut yaitu Jalan Simpang Rajabally, Perempatan Veteran, Ruas Jalan Monumen Chairil Anwar dan dinding pagar Rumah Dinas Walikota Malang.
Terkait hal itu Walikota Malang, Sutiaji mengatakan, menerima segala kritikan maupun hujatan yang diberikan kepada dirinya. Bahkan ujarnya, sebagai pejabat publik ia sudah terbiasa menerima hujatan tersebut.
"Jadi gini kalau objeknya saya di-bully, saya ikhlaskan orang yg mem-bully saya, monggo. Tapi yang dicoret-coret jangan fasilitas umum," ujarnya pada Jumat 1 Oktober 2021.
Jika masyarakat ada kritikan maupun tuntutan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang maupun dirinya sebagai Walikota kata Sutiaji, mestinya jangan sampai menganggu fasilitas umum yang diperuntukkan bagi publik.
"Ini kan fasilitas negara seperti terus jalan. Kan menggangu marka jalan, ini juga milik publik, kita harus memberi contoh yang baiklah," katanya.
Sutiaji mengatakan ada banyak saluran aspirasi yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk bisa menyampaikan kritikan dan masukan kepada Pemkot Malang, seperti melalui media sosial maupun menemui dirinya secara langsung.
Meski begitu kata Sutiaji, dirinya tidak akan membawa kasus vandalisme ini ke jalur hukum. Sebagai pejabat publik kata dia, kritikan dari masyarakat merupakan suatu yang wajar.
"Iya. Kan ada saluran-saluran aspirasinya. Seperti Rasulullah itu kan ya difitnah, dihujat macem-macem. Ini nanti Allah yang akan mengurai semuanya," ujarnya.
Advertisement