Klaster Yayasan Bhakti Luhur Malang Berawal dari 8 Pengurus
Deiketahui, sebanyak 170 orang penghuni Yayasan Bhakti Luhur, Kecamatan Sukun, Kota Malang, terpapar Covid-19. Hasil penyelidikan sementara menemukan jika penularan di lingkungan sekolah anak berkebutuhan khusus itu berawal dari delapan pengurus yang terpapar lebih awal.
"Konfirmasi positif berdasarkan swab polymerase chain reaction (PCR) itu ada delapan orang," kata Walikota Malang, Sutiaji, pada Rabu 3 Maret 2021.
Sutiaji mengatakan bahwa sebanyak delapan orang yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut merupakan awal kejadian penyebaran Covid-19 di Yayasan Bhakti Luhur, Sukun, Kota Malang.
"Yang kemarin itu awalnya delapan, namun perlu waspada juga bahwa ini anak-anak sudah satu tahun tidak keluar, mitigasi sudah luar biasa, kok masih terpapar (Covid-19)," katanya.
Maka dari itu, Sutiaji masih belum bisa mengetahui riwayat penularan Covid-19 di Yayasan Bhakti Luhur. Terpenting kata Sutiaji, proses pemantauan proses isolasi mandiri terhadap 170 penghuni yayasan tetap diperketat.
"Ini kan sekolahnya di dalam (kompleks yayasan) karena berkebutuhan khusus ini tadi. Mungkin, tapi kami tidak tahu, pengasuhnya juga tidak keluar. Bisa jadi, mungkin, orang (penghuni yayasan) yang belanja (keluar) bisa jadi," katanya.
Sutiaji melanjutkan, pihaknya akan mengambil langkah uji swab PCR kepada 170 penghuni yang positif antigen tersebut, ketika nanti uji usap antigen untuk yang kedua kalinya usai dilakukan.
"Jadi antigen yang akan kami lakukan, karena ini tanpa gejala semua. Jadi besok akan kami lakukan antigen lagi, masih liniear atau tidak. Kami juga mempertimbangkan bahwa yang terpapar adalah anak-anak disabilitas," ujarnya.
Ditambahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dokter Husnul Mu'arif, mengatakan bahwa langkah uji swab PCR akan diambil jika nanti dalam evaluasi klinis ditemukan ada indikasi yang mengarah kepada Covid-19.
"Jadi kami evaluasi, semua akan dilakukan evaluasi secara klinis maupun nanti secara bertahap, untuk nanti dilakukan swab antigen lagi," katanya.
Advertisement