Walikota Madiun Larang Perguruan Silat Konvoi Suroan Cegah Rusuh
Sebagai suatu tradisi, peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 Hijriah atau dikenal sebagai Suroan tidak lepas dari kegiatan pencak silat yang ada di Madiun. Apalagi, tahun ini juga menjadi peringatan 100 tahun atau satu abad organisasi pencak silat besar yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang berpusat di Madiun.
Walikota Madiun Maidi menyerukan imbauan larangan konvoi dan arak-arakan. Kebijakan itu berdasarkan hasil rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota dan Kabupaten Madiun. Agenda rapat dihadiri Karo Ops Polda Jatim Kombes Pol Puji Santosa serta Kapolres dan Dandim se-Eks Keresidenan Madiun.
"Disepakati, tidak ada kegiatan yang bersifat arak-arakan dan konvoi, utamanya kendaraan roda dua. Termasuk nyekar ke makam pendiri perguruan pencak silat saat momentum Suro," ujar Walikota Madiun Maidi dalam kegiatan rapat koordinasi forkopimda dan lintas sektoral dalam rangka pengamanan peringatan Suroan.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami menambahkan bahwa kondisi aman adalah suatu keharusan dalam suatu wilayah. Karena itu, dirinya berharap kegiatan pada bulan Muharam nantinya dapat berjalan dengan aman dan lancar.
"Berkaca pada kegiatan tahun kemarin yang menghadirkan ribuan orang yang berjalan aman dan lancar maka peringatan momentum ini (Suroan) juga harus bisa aman dan aman itu wajib," tegasnya.
Guna menjaga ketertiban umum, Ketua Umum PSHT R. Moerdjoko mengatakan, penggunaan atribut organisasi pencak silat hanya dikenakan di tempat kegiatan dan tidak dipakai di jalan umum atau tempat publik.
"Sejumlah kegiatan yang telah disiapkan dalam momentum peringatan Suroan yang bersamaan dengan satu abad PSHT antara lain pertandingan atlet nasional hingga internasional serta pertunjukan kebudayaan pada kenduri nasional pada 2 September 2022," terangnya.