Walikota Kediri Perangi Pinjol Lewat Koperasi
Akhir-akhir ini publik dibuat heboh dengan gencarnya berita tentang pinjaman online dan rentenir. Hal itu menjadi perhatian khusus bagi Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Walikota berkolaborasi dengan Dekopinda untuk menghadirkan koperasi di setiap RW sehingga masyarakat bisa mengakses keuangan dengan mudah.
Hal ini disampaikan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar ketika menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan Koperasi RW, Koperasi Wanita, Koperasi Syariah serta Koperasi Umum , Selasa 19 Oktober 2021 di Kantor Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Kediri.
Walikota Kediri mengatakan, semakin banyak koperasi akan mengurangi jumlah rentenir. Sebaliknya, apabila koperasi jumlahnya sedikit, maka rentenir akan menjamur di mana-mana. Untuk itu Walikota Kediri mendorong Dekopinda untuk meningkatkan perannya pada koperasi dan adaptif terhadap perubahan zaman.
“Dekopinda juga harus terus bekerja untuk membesarkan koperasinya. Mengajak UMKM-UMKM untuk masuk ke dalam koperasi dan membuat terobosan baru supaya anak-anak muda mau mengenal koperasi,” pesan Walikota Kediri.
Bentuk peran Dekopinda salah satunya dengan menjaga eksistensi anggotanya terlebih di masa pandemi Covid-19. Hal ini diwujudkan dengan pemberian bantuan bagi anggota koperasi, pelaku UMKM serta pelaku seni yang terdampak Covid-19.
Total ada Rp 106.675.000, yang dibagikan ke 340 pelaku UMKM dengan rincian sebanyak 141 UMKM merupakan anggota koperasi dan 187 UMKM bukan anggota koperasi.
Walikota Kediri juga memberikan apresiasi kepada seluruh anggota dan pengurus Dekopinda atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Sekaligus mengingatkan agar Dekopinda dan seluruh masyarakat terus kompak di masa pandemi saat ini.
“Covid-19 memang di luar dugaan kita dan harus kita hadapi bersama. Saya juga ingin mengingatkan bahwa hari ini kita masih pandemi, belum pasca pandemi. Maka kita harus pintar-pintar menyesuaikan diri. Bagaimana kita bisa mencari cara bagaimana kita hidup kreatif,” tandasnya.
Walikota Kediri menambahkan, Kota Kediri adalah kota dagang dengan potensi ekonomi yang sangat luar biasa. Sehingga hal ini harus dipahami dan dikembangkan bersama-sama. “Kita punya kota walau kecil alhamdulillah sangat luar biasa dan patut kita syukuri serta kita isi bersama-sama. Saya di Pemerintah Kota Kediri berharap koperasi di sini besar dan berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang kita tetapkan bersama-sama,” tandasnya.
Sementara itu, Muriati, 68 tahun, warga RT 21 RW 7 Kelurahan Mojoroto yang merupakan salah satu penerima bantuan menceritakan dampak Covid-19 juga berimbas pada penghasilannya sebagai pedagang.
Muriati yang kesehariannya berjualan jagung bakar di kawasan Sekartaji mengatakan omset jualannya menurun hingga 70 persen semenjak adanya pandemi Covid-19.
Jika biasanya ia bisa mengantongi Rp 150.000 sehari, kini setiap harinya ia hanya mendapat Rp 25.000 hingga Rp 50.000 dikarenakan sepinya pengunjung. “Alhamdulillah dikasih rejeki, semoga Covidnya segera hilang dan jualan saya bisa lancar,” terangnya.
Mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pemberian bantuan dipusatkan di tiga tempat dengan waktu yang berbeda yaitu di kantor Dekopinda, Kelurahan Pesantren dan Kelurahan Setono Pande. (Adv)