Walikota Eri: Koperasi Surabaya Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, keberadaan koperasi di Kota Surabaya telah terbukti berpengaruh besar dalam jalannya roda perekonomian.
"Dampak koperasi simpan pinjam ataupun pergerakan untuk para pelaku UMKM, itu sangat luar biasa, terbukti pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya di atas rata-rata nasional, di atas provinsi (Jawa Timur) juga karena pergerakan kita sangat masif," ungkapnya, Sabtu 20 Juli 2024.
Eri menambahkan, hingga saat ini, Pemkot Surabaya juga telah menerbitkan sebanyak 113 nomor induk berusaha (NIB).
"Sampai tahun ini, kita telah mengeluarkan 113 ribu lebih NIB, kita memang memberikan motivasi kepada UMKM untuk mengurus NIB, sehingga kami bisa mendata dan melakukan inovasi yang kerjasama dengan para stakeholder, Alhamdullilah ini yang bergerak di Surabaya bisa dijadikan contoh," terangnya.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini juga menjelaskan, komitmen Pemkot Surabaya dalam mengembangkan UMKM yang ada adalah dengan mengajak mereka untuk berkolaborasi dan menjadi pengisi dalam suatu acara.
"Saat ada kegiatan, UMKM kita yang sudah dikurasi akan diikutkan di sana dan dalam setiap kegiatan, koperasi akan menjadi perhatian kita, salah satunya adalah untuk mencegah inflasi, jadi untuk meningkatkan ekonomi itulah MoU ini kami sepakati bersama," tegasnya.
Eri juga menegaskan, kehadiran koperasi sebagai salah satu penggerak ekonomi terpenting tidak akan lekang dimakan zaman. Apalagi, lanjutnya, koperasi mengandung nilai-nilai falsafah dan ideologi bangsa, yakni Pancasila.
"Relevan karena koperasi itu artinya gotong royong. Bagaimana modal itu ditaruh, bagaimana dijadikan satu, bagaimana filosofi koperasi itu adalah Pancasila. Sehingga kalau di situ ada nilai Pancasila, maka tidak akan pernah lekang oleh zaman," paparnya.
Sementara, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengharapkan, koperasi dapat menjadi ekosistem yang dapat mempermudah para pelaku usaha mikro untuk saling bersinergi dan bekerjasama satu sama lain, agar memiliki daya saing yang tinggi.
"Agar daya saing tinggi, caranya adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan mengukuhkan organisasi agar bisa lebih mudah menangkap peluang. Koperasi dan pelaku usaha juga harus melakukan inovasi. Karena untuk peningkatan usaha, dibutuhkan inovasi dari pelakunya,” kata Arif.