Walikota Eri Cahyadi Ajak DPRD untuk Menggenjot PAD Kota Surabaya 2025
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak DPRD untuk memperkuat kerjasama dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pajak
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, usaha pembangunan infrastruktur di Kota Pahlawan sebagian besar bersumber dari PAD. Di antaranya melalui pajak daerah, retribusi daerah, dan lainnya.
"Maka saya berharap, DPRD hari ini ikut membantu, PAD-nya ditingkatkan. Dengan cara apa? saya nyuwun tulung (minta tolong), DPRD dan pemkot bisa turun bersama, melakukan sidak," ujarnya, Jumat 10 Januari 2025.
Eri Cahyadi menjelaskan, salah satu fungsi dari legislatif adalah pengawasan. Oleh sebab itu, legislatif memiliki kewenangan untuk melakukan sidak pengawasan pajak, baik di hotel maupun restoran.
"DPRD sifatnya pengawasan. Karena itu, DPRD berhak turun ke hotel, ke rumah makan (melakukan pengawasan)," tegas dia.
Eri Cahyadi optimistis apabila pemkot bersama DPRD turun bersama melakukan pengawasan pajak, maka upaya ini akan semakin mendongkrak PAD Surabaya. "Insya Allah kalau DPRD dan pemerintah kota turun bersama, maka banter (naik) PAD-nya. Jadi (kewenangan DPRD) tidak hanya memanggil, tapi bisa ngecek di lokasi-lokasi hotel, rumah makan dan tempat-tempat lainnya," tegasnya.
Mengenai permintaan DPRD agar Pemkot Surabaya segera melakukan lelang proyek pembangunan 2025, Eri Cahyadi menegaskan bahwa hal itu tengah dilakukan pihaknya. "Proyek sudah ada yang dilelang, ada yang pelaksanaan Februari," imbuhnya.
Ia kembali menggarisbawahi bahwa pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya mayoritas bersumber dari PAD. Artinya, tahapan lelang untuk rencana proyek pembangunan itu bisa dilakukan saat anggaran juga tersedia.
"Sehingga ketika teman-teman (Pemkot Surabaya) melakukan kontrak (proyek pembangunan), maka pasti akan dipastikan dulu terkait dengan anggarannya," pungkasnya.
Seperti diketahui, anggaran pendapatan daerah Kota Surabaya tahun 2025 direncanakan sebesar Rp12,137 triliun. Anggaran ini bersumber dari PAD yang direncanakan diperoleh sebesar Rp8,796 triliun dan Pendapatan Transfer Rp3,340 triliun.
Advertisement