Walikota Blitar dan Istri Dibaringkan di Lantai Saat Perampokan
Walikota Blitar Santoso dan Istri ternyata sempat diikat dibaringkan di lantai saat perampokan berlangsung. Kemudian, para pelaku melancarkan aksinya dengan mengambil uang dan barang berharga milik walikota dan istrinya.
“Iya sempat dibaringkan ke lantai,” ujar Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono membenarkan kondisi walikota dan istrinya saat perampokan terjadi.
Argo mengatakan, Walikota Santoso masih syok usai menjadi korban aksi perampokan di rumah dinasnya di Jalan Sodanco Supriyadi, Kota Blitar.
“Pak Wali baik-baik saja, tapi namanya syok dan trauma secara psikologi. Tapi kalau secara medis atau fisiknya tidak ada masalah,” ujar Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono.
Argowiyono juga menjelaskan, bahwa selain Walikota Blitar, istri dan tiga penjaga rumah dinas yang juga Satpol PP, juga ada saksi lain yang akan dimintai keterangan oleh penyidik.
“Mungkin petugas piket dan asisten rumah tangga akan kami mintai keterangan,” ujar AKBP Argo, sapaan Kapolres Blitar Kota.
Ditanya mengenai antisipasi upaya polisi memperketat pengamanan pasca aksi perampokan ini, Argo menyatakan bahwa sebetulnya anggotanya secara rutin berpatroli.
“Adapun yang datang pertama kali ke lokasi kejadian adalah anggota Unit Intel yang sedang berjamaah sholat Subuh, kemudian mendengar teriakan minta tolong,” papar Argo.
“Tapi ada waktu-waktu tertentu yang dimanfaatkan oleh para pelaku, itu akan kita perbaiki, mungkin menjelang dini hari akan kita tingkatkan patroli.
Lebih lanjut ia menyebutkan, selain uang dan perhiasan, para perampok juga membawa kabur ponsel Walikota Blitar Santoso.
Ia juga menjelaskan, bahwa saat kejadian tidak ada ajudan atau pengawal pribadi (walpri) yang berada di lokasi. Sebab, walpri hanya mengawal walikota hanya pada saat jam dinas saja. Jadi pada saat istirahat, ya menyesuaikan, kira-kira begitu,” tutur Argo.
Advertisement