Wali Kota Probolinggo Juga Tolak Kapal Pesiar
Setelah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menolak kedatangan kapal pesiar berlabuh di Tanjung Perak, giliran Wali Kota Probolinggo bersikap serupa. Terkait merebaknya corona, Hadi Zainal Abidin menolak kedatangan kapal pesiar dari luar negeri merapat di Pelabuhan Tanjung Tembaga.
“Untuk sementara terkait merebaknya virus corona, kami menolak kapal pesiar dari luar negeri berlabuh di Probolinggo,” ujarnya, Jumat, 6 Maret 2020.
Hari ini sebuah kapal pesiar dijadwalkan berlabuh di dermaga baru Tanjung Tembaga. “Nanti kalau corona sudah tidak lagi muncul, silakan kapal-kapal pesiar datang ke Probolinggo,” kata Habib Hadi, panggilan akrab wali kota.
Dari segi ekonomi, pembatalan berlabuhnya kapal pesiar jelas merugikan kalangan usaha kecil menengah yang selama ini menjual produknya kepada wisatawan manca negara.
“Tetapi demi pertimbangan kesehatan warga, kami menolak kapal pesiar berlabuh di Prolinggo,” kata Habib Hadi.
Sebelumnya, 26 Februari 2020, kapal pesiar Artania Cruise batal berlabuh di Probolinggo. Hal itu dibenarkan Suciati Ningsih, Kabid Promosi Wisata di Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo.
Suci menjelaskan, masih ada dua kunjungan kapal pesiar di bulan Maret. Dan satu lagi di bulan April.
Selama ini, sebelum corona merebak, kapal-kapal pesiar sering merapat di Probolinggo. Para wisatawan melakukan city tour di Kota Probolinggo.
Sasaran city tour di antaranya, Gereja Merah, Klenteng Sumber Naga. Sebagian wisatawan juga tertarik mengunjungi pasar tradisional di Kota Probolinggo. “Selain city tour, wisatawan juga mengunjungi Gunung Bromo,” kata Suci.
Usai city tour dan mengunjungi Bromo, kapal pesiar melanjutkan perjalanan ke timur menuju Tanjung Benoa, Bali.