Walikota Malang Prediksi Ekonomi Turun Drastis karena Covid-19
Walikota Malang, Sutiaji memprediksi jika pertumbuhan ekonomi 'kota Apel' bisa turun drastik jika masa pandemi Covid-19 tak berkahir di bulan Juni 2020. Sesuai pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masa darurat corona diperkirakan berakhir pada Juni 2020.
Maka dari itu, Sutiaji berharap melalui pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (Malang Raya) ia berharap penyebaran virus corona dapat segera teratasi lebih cepat.
"Harapan kami Covid-19 selesai Juni 2020. Kemudian Juli 2020 kita harus recovery. Karena angka pertumbuhan ekonomi kita sekarang 3 persen. Dulu sebelum Covid-19 sebanyak 5,7 persen. Mungkin kalau belum membaik Juli 2020 bisa diangka 2, persen," terangnya pada Jumat 15 Mei 2020.
Kekhawatiran Sutiaji didasarkan pada adanya deflasi di Kota Malang selama masa pandemi Covid-19 ini. Sesuai dengan rilis dari Badan Pusat Statistik Kota Malang terjadi inflasi dalam dua bulan terakhir, yakni Maret dan April 2020.
Karena deflasi Sutiaji mengatakan bahwa itu menunjukkan kalau daya masyakarat turun selama masa pandemi Covid-19 ini, yang mengakibatkan penurunan dan perlambatan ekonomi.
"Kalau itu yang terjadi bahaya. Secara nasional mengalami deflasi dan bahkan minus," ujarnya.
Secara analisa nasional, Sutiaji menuturkan bahwa jika sampai September 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia minus, maka Indonesia bisa menjadi negara miskin.
Maka dari itu dengan penerapan PSBB di Malang Raya ini, Sutiaji berkeinginan agar bisa selesai dalam satu tahapan saja atau selama 14 hari, agar perekonomian Kota Malang segera membaik.
"Satu tahapan saja cukup. Semoga bisa berjalan lancar. Karena PSBB ini adalah kedisiplinan masyarakat. Kalau masyarakatnya disiplin dengan memakai masker dan menerapkan physical distancing, pasti akan berjalan sukses," tutupnya.
Advertisement