Walikota Malang Optimistis Tuntaskan Klaster Keluarga Secepatnya
Walikota Malang, Sutiaji, optimistis jika pihaknya dapat menuntaskan klaster keluarga di Kota Malang dalam kurun waktu dua pekan. Klaster keluarga sendiri terus menambah jumlah pasien Covid-19 di Kota Malang dalam beberapa pekan terakhir.
“Saya minta waktu dua minggu kan (menangani klaster keluarga). Ini baru 4 hari. Nanti kita lihat,” katanya pada Rabu, 24 Juni 2020.
Sutiaji mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya, seperti membentuk tim khusus tracing untuk mencegah penularan lebih meluas dan juga menyiapkan safe house di Jalan Kawi untuk treatment pasien dari klaster keluarga.
Menurut Sutiaji, kedua langkah ini penting karena berfungsi untuk melokalisir penyebaran Covid-19 agar tak menjangkiti warga sekitar.
“Bisa jadi dia pada waktu terpaparnya, virusnya sudah menyebar. Contoh yang di Jalan Binor (Kelurahan Bunulrejo). Sebelum dia terkonfirmasi positif diketahui melalui swab, dia juga sudah menyebarkan sebelumnya,” jelasnya.
Selain dari klaster keluarga, Sutiaji mengungkapkan penambahan pasien Covid-19 di Kota Malang juga berasal dari warga yang melakukan test swab atau tes usap secara mandiri.
Ia menyebutkan, dalam beberapa hari ini sekitar tujuh orang pasien Covid-19 yang berasal dari warga yang melakukan test swab mandiri.
Sutiaji menjelaskan, warga yang melakukan swab secara mandiri disebabkan oleh adanya tugas untuk ke luar kota dari perusahaan tempat pasien tersebut bekerja. Sehingga diwajibkan untuk test swab sebagai persyaratan.
“Sekarang banyak swab mandiri, karena banyak perusahaan yang meminta, ketika dia harus masuk kerja, dia harus ada surat. Ketika dia harus ke Jakarta, dia harus pakai surat. Rata-rata kalau dia reaktif langsung diswab. Sehingga kami tidak bisa mantau,” jelasnya.
Hingga saat ini jumlah pasien Covid-19 di Kota Malang sebanyak 169 orang dengan rincian, 111 orang menjalani perawatan, 47 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan 11 orang meninggal dunia.
Advertisement