Wali Kota Malang Ingatkan Apotek Jangan Mainkan Harga Masker
Wali Kota Malang Sutiaji mengumpulkan seluruh apotek dan distributor alat kesehatan yang ada di Kota Malang di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Kamis 5 Maret 2020. Dalam pertemuan tersebut Sutiaji mengingatkan kepada apotek agar tidak memainkan harga masker di pasaran.
"Saya tekankan, bagi penjual masker, jangan sampai bermain-main dan menjual masker dengan harga tinggi," terangnya pada Kamis 5 Maret 2020.
Sutiaji mengungkapkan dari 70 apotek di Kota Malang, hanya 5 apotek saja yang masih memiliki stok masker. Namun di 5 apotek tersebut stok masker juga mulai menipis.
"Ada kecemasan masyarakat terkait dengan ketersediaan masker. Di Kota Malang ini persediaan masker memprihatinkan," ujarnya.
Sutiaji mengingatkan bagi para pihak yang dengan sengaja menjual masker dengan harga berlebihan, dia tidak akan memberikan toleransi.
Jika ada pihak yang terbukti melakukan permainan harga masker tersebut, maka sudah ada aparat kepolisian yang siap untuk menindak dan memproses secara hukum.
"Hukumnya sudah jelas, bagi pihak yang memainkan masker ini, nanti akan ditangani pihak berwajib, akan kami serahkan kepada aparat," tutur Sutiaji.
Berdasarkan penelusuran, ada dua faktor yang menjadi alasan kelangkaan masker di Kota Malang. Salah satunya pengadaan masker yang bahan bakunya mayoritas berasal dari China.
"Jadi bukan karena keterlambatan. Tapi berkaitan dengan pengadaan, karena bahan bakunya itu ternyata dari China, sedangkan China tidak boleh semua masuk di sana," terangnya.
Faktor kedua kata Sutiaji disebabkan oleh panic buying yang dilakukan oleh masyarakat Kota Malang terhadap antisipasi virus corona dengan membeli masker.
"Jadi yang seharusnya memakai masker itu, adalah orang yang sakit. Kedua, orang yang menangani orang sakit, baik paramedis, maupun keluarga," tutupnya.