Pemkot Kediri Minta Warganya Tunda Resepsi Pernikahan
Pernikahan di Indonesia identik dengan malam resepsi mewah yang bisa digelar hingga berhari-hari, dengan ratusan hingga ribuan undangan. Di masa pandemi corona, Pemerintah Kota Kediri kemudian mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menunda acara hajatan nikahan yang melibatkan banyak orang.
Imbauan ini diberikan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Pesan ini disampaikan secara langsung oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. "Hajatan sebaiknya kita batasi lah, seperti tadi banyak pertanyaan tentang nikahan. Nikahan sebaiknya ya akadnya saja, resepsinya diundur," pesan Abdullah Abu Bakar.
Pria yang akrab disapa dengan panggilan Mas Abu ini menambahkan tidak hanya menunda acara hajatan nikahan, tetapi masyarakat juga diminta agar sementara waktu ini tidak menyelenggarakan acara perayaan hari besar di kampung pun di tempat peribadatan.
"Untuk perayaan hari besar, di masjid dan di kampung kami tiadakan sementara. Jadi itu yang bisa kami lakukan, paling tidak kita bisa meminimalisir risiko ya," terang Walikota Kediri.
Selain itu, Pemkot juga melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona dalam bentuk menyemprotkan cairan disinfektan di sejumlah pasar tradisional di Kota Kediri. Hari ini upaya yang sama dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Kediri dengan menyasar terminal baru Kelurahan Tamanan Kota Kediri.
Sejumlah prasarana bangunan fisik seperti tembok, tempat duduk tunggu penumpang, besi pembatas, tak luput dari sasaran semprot.
Di samping itu, petugas juga memberikan edukasi pemahaman tentang virus corona kepada sejumlah pedagang yang biasa mangkal di kawasan terminal, serta upaya pencegahanya. Seperti contoh sesering mungkin membersihkan kursi, meja, serta lapak yang digunakan menaruh barang dagangan.
Dalam kegiatan ini, walikota didampingi, Kepala Terminal, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana serta Kepala Dinas Perhubungan.