Waktu Tempuh Merauke-Boven Digul 6 Jam, Ini Tekad Menteri PUPR
Pemerataan pembangunan di Indonesia telah menjadi bagian penting perjalanan di negeri ini. Pembangunan jalan Merauke-Boven Digul, di perbatasan Papua terus digenjot. Pembangunan jalan perbatasan Indonesia-Papua Nugini dari total panjang 1.098 kilometer (km), pada akhir 2017, sudah tembus mencapai 891 km. Sisa pembangunan jalan perbatasan 207 km.
"Pada akhir 2018 ini, pemerintah akan membangun jalan baru sepanjang 18 km di daerah yang terjal sekali sehingga pada akhir 2018 yang belum tembus 189 km," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Basuki menuturkan, seluruh jalan perbatasan ditargetkan rampung tersambung pada 2019. Saat meninjau, kendaraan yang ditumpangi Basuki dan rombongan dapat melaju dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam.
Ketika melakukan peninjauan, kondisi jalan Merauke–Boven Digul, Papua, sepanjang 424 km. Kondisi jalan baik bahkan dapat ditemui ruas jalan beraspal cukup panjang, lengkap dengan garis median. Namun masih terdapat jalan dengan kondisi rusak bahkan dijumpai beberapa spot jalan yang berlumpur.
"Pada akhir 2018 ini, pemerintah akan membangun jalan baru sepanjang 18 km di daerah yang terjal sekali sehingga pada akhir 2018 yang belum tembus 189 km," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Waktu tempuh yang semula dalam bilangan minggu, semakin singkat menjadi hitungan hari. Kini sudah bisa delapan jam. Apabila jalan sudah baik kondisinya maka bisa ditempuh enam saja.
Jalan dengan kondisi ini, menurut Basuki, harus segera ditangani karena merupakan tanah lunak dan daerah rawa yang cepat menjadi semakin berlumpur.
“Dari lima paket preservasi jalan Merauke-Boven Digul, 2 paket sudah tanda tangan kontrak pada Februari 2018, namun belum bekerja optimal. Saya minta agar BBPJN XVIII memacu kontraktor bekerja lebih keras sehingga 3-4 bulan ruas jalan rusak bisa diperbaiki. Harus full speed,” tutur dia, seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat 26 Oktober 2018.
Sementara itu, Bupati Boven Digul, Benediktus Tambonot apresiasi atas tindakan yang cepat dan kooperatif dari pemerintah dan juga menteri PUPR.
"Puji Tuhan kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang sudah membangun jalan Trans dan Perbatasan Papua ini. Walaupun ada yang masih berlubang, saya berterima kasih kepada Pak Menteri PUPR yang sigap sehingga dalam 3-4 bulan ke depan akan segera diperbaiki,” jelas dia.
Diharapkan, hal ini akan membawa kemudahan transportasi barang dan manusia, yang berdampak pada penurunan harga barang. Antara lain ialah harga sembako, bahan bangunan, pakaian, sayur mayur yang akan relatif murah. (adi/oki)