Kelola UPTSA Siola, Risma Kantongi Pujian dari KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan audit di kantor Unit Pelayanan Terpadu Masyarakat (UPTSA), Kamis 5 Maret 2020. Dalam kunjungannya tersebut, Lili Pintauli Siregar, selaku Wakil Ketua KPK saat ini, memuji aspek Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang sudah dibangun oleh Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya.
“Tujuan utama sebenarnya, KPK setiap tahun hadir ke kota-kota untuk berkunjung. Biasanya setelah itu melakukan pantauan dengan hal yang berhubungan dengan PTSP,” kata Lilik, setelah melakukan peninjauan di Gedung Siola.
Dalam kunjungan tersebut Lilik menilai usaha yang dilakukan pemerintah Kota Surabaya sangat memuaskan. Ia juga menegaskan kalau Risma tidak setengah-setengah dalam menggarap pelayanan kota tersebut.
“Dari bawah tadi lihat soal fasilitas, informasi, SDM (Sumber Daya Manusia), ketepatan serta kecepatan itu sudah berjalan. Karena ini sudah saya lihat sangat bagus,” ungkapnya.
Lilik berpendapat, jika pemimpin daerah lain seharusnya bisa mencontoh apa yang telah dilakukan Risma. Karena ia beranggapan jika wilayah lain belum sesiap Surabaya.
“Harusnya masing-masing pemimpin daerah bisa melakukan studi banding ke Surabaya. Sayangnya, kami masih melihat banyak yang kurang maksimal untuk melakukan tindak pencegahan korupsi,” tuturnya.
Selain itu, satu-satunya pimpinan perempuan di KPK tersebut, juga mendapatkan pelajaran baru dalam kunjungannya kali ini. Yakni mengenai cara menekan angka pengangguran yang ada di Indonesia. Sebab menurutnya, UPTSA membuka lapangan kerja baru dan mewadahi anak muda dengan skill mengelola dunia maya.
“Menginspirasi juga menjawab banyak persoalan. Gimana cara menekan potensi pengangguran. Ruang ini bisa digunakan untuk generasi muda,” ucapnya.
Di waktu yang sama, dalam kunjungan tersebut, Walikota Tri Rismaharini berharap ada masukan positif dari KPK untuk Surabaya.
“Saya berharap ada ide baru untuk menyempurnakan Surabaya. Seperti layanan 112 dan ruang kontrol yang menampung aduan masyarakat, itu semua saran dari KPK sebelumnya,” kata Risma, sambil menunjuk monitor yang membaca semua keluhan warga.
Advertisement