Wakil Rais Syuriah PCNU Jember Tutup Usia

Wakil Rais Syuriah PCNU Jember, KH Imam Habibul Haramain, Minggu, 5 Januari 2020 tutup usia di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya.

Menurut anak sulungnya, Gus Syihabuddin Atha’illah, sang ayah menderita penyempitan usus. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Jember Klinik selama 4 hari, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Husada Utama di Surabaya.

Kiai Imam menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu, 5 Januari 2020 pukul 9.15 menit di usia 69 tahun. Rencana, jenazah almarhum Kiai Imam akan diberangkatkan dari Surabaya sekitar pukul 14.00. Diperkirakan tiba di Jember sore hari.

Kiai Imam, sapaan akrabnya, adalah termasuk kiai yang sangat istiqamah berjuang di NU. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Selain berjuang untuk NU di tataran kultural melalui kegiatan dakwahnya, juga aktif di struktural kepengurusan PCNU Jember, bahkan sejak 15 tahun yang lalu. Hingga akhir hayatnya posisi Kiai Imam adalah Wakil Rais Syuriah PCNU Jember.

"Beliau adalah pengurus yang aktif di NU. Rapat-rapat selalu datang," ujar Katib Syuriyah PCNU Jember, KH Ahmad Dawam Wahid dikutip NU Online.

Menurutnya, Kiai Imam begitu cintanya kepada NU. Hal ini bisa dilihat dari perhatiannya yang besar saat warga NU 'diganggu' oleh kelompok radikal. Ia tak segan-segan turun ke masyarakat untuk memberikan pencerahan terkait Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja).

Di luar itu, Kiai Imam juga punya perhatian besar untuk terus mengerek bendera NU tinggi-tinggi. Sebagai muballigh, tak lupa beliau menyelipkan materi Aswaja dalam dakwah-dakwahnya.

"Kiai Imam termasuk da’i yang cukup humoris tapi tak lupa menjelaskan soal Aswaja jika lagi berceramah," kata Kiai Dawam.

Kiai Imam juga punya perhatian besar terhadap masalah tambang. Beliau cukup getol menolak rencana eksplorasi tambang di Kecamatan Silo.

Bersama sejumlah elemen masyarakat, Kiai Imam bahkan ikut turun ke jalan untuk memprotes rencana penamabangan itu. Alasannya penambangan lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya.