Wakil Bupati Nganjuk sudah Vaksin Dosis Kedua Positif Covid-19
Di tengah kesibukan menangani korban longsor Dusun Selopuro Desa/Kecamatan Ngetos, Wakil Bupati (wabup) Nganjuk Marhaen Djumadi terkonfirmasi positif Covid-19. Padahal ia telah mendapatkan dosis kedua vaksin Sinovac.
Marhaen mengaku merasa tidak enak badan sejak Kamis, 18 Februari 2021. Selanjutnya, wabup kelahiran 15 Desember 1968 ini melakukan tes swab untuk memastikan terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak. "Ternyata hasilnya positif, ya sudah langsung isolasi ini," ucap dia.
Marhaen lalu menjalani isolasi di RSUD Kertosono. Sebetulnya, ia setiap pekan sudah melakukan tes antigen. Dan pekan lalu, istri wabup, Wahyuni dan anak pertama serta anak ketiganya sudah reaktif. Hasil tersebut ditindaklanjuti dengan swab tes dengan hasil positif. Selanjutnya, isteri dan dua anaknya langsung menjalani isolasi di RSUD Kertosono Nganjuk.
Marhaen berharap warga mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Ini karena penyebaran Covid-19 masih terus terjadi dan bisa menimpa siapa saja tanpa melihat pejabat atau warga biasa.
"Kami mengajak masyarakat untuk menjalankan prokes dengan benar dan baik. Dan jangan lupa menjaga imun agar tidak turun dengan pikiran fresh dan makan makanan bergizi," pungkas Marhaen.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk dr Hendriyanto tidak mengetahui secara pasti sejak kapan Marhaen terkonfirmasi positif Covid-19. Sebab, wabup menjalani tes swab di RSUD Nganjuk. “Itu swabnya di RSUD Nganjuk, itu yang tahu RSUD Nganjuk,” tutur Hendriyanto yang juga menjabat Direktur RSUD Kertosono itu.
Marhaen sebenarnya telah disuntik vaksin Covid-19. Vaksin pertama pada 27 Januari 2021 dan vaksin kedua pada 10 Februari 2021. Pada saat bersamaan, turut mendapatkan vaksin tersebut adalah Bupati Nganjuk, Kapolres Nganjuk, Komandan Kodim 0810 Nganjuk, dan Forpimda Kabupaten Nganjuk serta sejumlah tokoh publik di Nganjuk.
Hendriyanto menjelaskan, penerima vaksin bisa saja terpapar Covid-19. Sebab, antibodi penerima vaksin baru terbentuk sekitar satu bulan setelah disuntik. “Pak Wabup sudah (disuntik dosis kedua). Setelah yang kedua itu baru bisa dikatakan mempunyai antibodi setelah satu bulan, ini baru beberapa hari setelah (disuntik dosis) yang kedua,” jelasnya.
Hendriyanto menjelaskan, seseorang yang sudah menjalani vaksinasi tak dijamin kebal terhadap Covid-19. “Risiko orang yang tidak divaksin itu tiga kali lipat daripada orang yang divaksin, risiko terkena. Dan andaikan kita itu yang sudah divaksin terkena, diharapkan nanti gejalanya lebih ringan,” ungkapnya.