Waketum, Muslimat tak Harus Pilih Khofifah
Wakil Ketua Umum PP Muslimat NU Nurhayati Aqil Siroj memastikan posisi Muslimat NU akan netral dalam menghadapi pemilihan gubernur Jawa Timur 2018. Seluruh warga Muslimat tetap bebas memilih tanpa harus takut pada Ketua Umum Muslimat Khofifah Indar Parawansa yang saat ini mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Timur.
Muslimat adalah ormas keagamaan seperti NU, Fatayat dan GP Ansor sehingga tidak mungkin akan terlibat aktif memberikan dukungan meskipun itu terhadap ketuanya sendiri.
Setiap anggota dipersilakan menentukan pilihan dan menggunakan hak politiknya sesuai dengan hati nurani masing-masing.
"Organisasi hanya memberikan klarifikasi plus minus masing-masing kandidat. Untuk menentukan pilihan, dikembalikan pada anggota," kata istri Ketum PBNU Said Aqil Siradj ini.
"Anggota Muslimat bebas menentukan pilihannya. Kalau ingi memilih ketua umumnya silahkan, ingin memilih Saifullah Yusuf, juga tidak dilarang. Yang dilarang kalau Golput alias tidak nenggunakan hak pilih," pesannya.
Ditanya apakah tidak ada sanksi bagi pengurus atau anggota Muslimat yang tidak memilih ketunya pada Pilgub Jatim 2018 nanti. Nurhayati mengatakan pilkada azasnya sama dengan pemilu langsung bebas dan rahasia. Artinya kebebasan menentukan pilihan itu dilindungi Undang-undang.
Khofifah yang berpasangan dengan Emil Dardak Bupati Trenggalek di Pilgub Jatim 2018 akan menghadapi pasangan Saifullah Yusuf.
Ini merupakan pertarungan ketiga antara Khofifah dengan Saifullah dalam Pilgub Jatim . Dua kali Pilgub sebelumnya. Khofifah kalah dengan pasangan Soearwo-Saifullah Yusuf.
Pilkada kali ini pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar (Mas Anas) didukung PKB dan PDI Perjuangan. Sedangkan Khofifah didukung Partai Demokrat, Golkar, dan Nasdem.
Beberapa ketua umum parpol pendukung siap berkampanye untuk Khofifah-Emil, diantaranya Setya Novanto Ketum DPP Partai Golkar. Sayangnya, Novanto saat ini ditahan KPK sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP. (wah)