Wajik Kletik Prajitno, Oleh-Oleh Legendaris dari Blitar
Saya baru tahu ada toko oleh-oleh legendaris di Blitar. Letaknya di selatan Kebonrojo. Kebun yang juga legendaris di kawasan elit kota tempat Bung Karno dimakamkan.
Namanya Toko Oleh-Oleh Prajitno. Ini sebetulnya brand alias merk jajanan wajik. Kue yang terbuat dari beras ketan yang diolah dengan gula merah. Legit dan manis.
Wajik memang dirintis almarhum Bu Prajitno. Perempuan yang tinggal di dalam kampung Kebonrojo, daerah yang tak jauh dari makam Bung Karno. Sedang toko oleh-olehnya di jalan besar kampung itu.
"Ibu saya memulai usaha wajik kletik ini sejak tahun 1969. Dulu bikinnya masih di dalam kampung sini," kata Badar Trisula, putra pasangan keluarga Prajitno yang kini meneruskan usahanya.
Kini tak hanya memproduksi wajik kletik. Tapi juga madumongso. Ini jenis kue yang berbahan baku ketan hitam. Namun, berbeda dengan wajik, untuk menjadikan madumongso, ketan hitam diolah terlebih dulu menjadi tape.
Toko Oleh-Oleh Prajitno tak hanya menjual wajik kletik dan madumongso. Di toko itu juga tersedia berbagai jenis makanan khas dari Blitar. Juga sejumlah kerajinan dari kota tempat lahir Wakil Presiden Budiono ini.
Lokasi ini tambah istimewa karena di ujung gang ada warung kaki lima yang enak. Warung yang buka hanya di pagi sampai siang hari itu menyediakan pecel punten. Pecel dengan nasi gurih yang dipadatkan.
Pecel punten juga masakan khas Blitar. Biasanya menjadi menu untuk sarapan pagi. Nasi gurih yang dilembutkan sampai mengeras dan punel memberi sensasi rasa sendiri jika dimakan dengan pecel.
Kembali ke toko Oleh-Oleh Prajitno. Saat ini, toko yang dirintis generasi pertama keluarga Prajitno itu telah berkembang menjadi dua toko di kota yang sama. Sedangkan wajik kletik dan madumongso telah beredar ke seluruh jatim.
Badar Trisula yakin bahwa tokonya akan terus berkembang. Ini seiring dengan prtumbuhan pariwisata yang juga meluber ke kota Blitar. "Sejak beberapa tahun makin banyak wisatawan yang mampir sini," katanya.
Pengunjung toko yang dikelola Badar memang banyak pendatang dari luar kota. Ini tampak dari mobil yang membawa para pembeli. Sebagian besar adalah mobil dengan plat nomor dari luar Blitar.
Apalagi, di tokonya Badar tak hanya menyediakan berbagai jenis makanan khas dan kerajinan. Ia juga menjajakan sejumlah jajanan legendaris dari kota itu seperti Es Drop. Yang disebut terakhir ini adalah es lilin yang terkenal sejak jaman dulu.
Ada lagi yang unik. Tersedia berbagai jenis coklat lokal dengan kemasan menarik. Bahkan ada jenis coklat yang berisi tahu. Umumnya coklat berisi kismis, kacang, dan sebagainya.
Brand Prajitno sebetulnya sudah sangat kuat. Sayang dikacaukan dengan brand baru O'ODABLI yang berarti Oleh-Oleh dari Blitar. Barangkali butuh waktu untuk mempopulerkan brand yang lebih melineal ini.
Penasaran? Coba saja datang ke Blitar. (Arif Afandi)