Wahabi Ajaran Terorisme, Tindakan Tegas Polisi Diraja Malaysia
Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mengesahkan penganut fahaman terorisme atau militan bermula dari perkembangan ideologi Salafi Jihadi yang bersumber dari pandangan Ibnu Taimiyah dan serta tokoh-tokoh sealiran dengannya seperti Nasiruddin Al-Albani. Demikian seperti dilaporkan Utusan Malaysia dan TV3, Minggu 9 Juni 2019.
Asisten Direktur Bagian KontraTerrorism, Cabang Khusus Bukit Aman, Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay, mengungkapkan dalam sebuah seminar setelah menjadi penceramah dalam Seminar Nasional Islam: Jihad vs Militan anjuran Organisasi Ahli Sunnah Wal Jamaah Malaysia (Aswaja) di Kuala Lumpur, Minggu lalu.
Ia turut menyiarkan video tentang operasi di dua kamp ISIS dalam merekrut anak-anak termasuk ketika anak-anak mengucapkan sumpah setia kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Bahwa mereka tidak mempercayai demokrasi dan pemerintah karena itu semua syirik dan wajib diperangi.
Melalui penemuan buku-buku milik anggota-anggota IS yang ditangkap, beliau memberitahukan, sumber bacaan itu telah menjustifikasikan tindakan keganasan demi merealisasikan tujuan organisasi tersebut.
Ibnu Taimiyah adalah seorang radikal yang dianggap terlalu ekstrem dalam mengemukakan pandangan-pandangan berkaitan dengan agama Islam. Dia akhirnya mati dalam penjara pemerintah karena ideologinya yang sangat berbahaya bagi masyarakat Muslim.
Sayangya, kebanyakan penceramah agama di Malaysia termasuk bekas Mufti Wilayah Perseketuan menjadikan Ibnu Tamiyyah sebagai rujukan agama dalam ceramah atau buku-buku mereka. Kebanyakan pengikut ekstrem Ibnu Taimiyah dikenali sebagai penganut ajaran Wahabi.
Sebelumnya, informasi tentang cap Wahabi sebagai benih terorisme ini, dirilis kantor berita ABNA24 pada 15 Desember 2018 lalu. (arm)
Advertisement