Kata Emil Dardak Soal New Normal di Jatim
Meski Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum berencana menerapkan era new normal yang disongsong oleh Pemerintah Pusat, namun Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak optimis bahwa warga Jatim akan bisa survive di era New Normal.
Bahkan menurutnya, warga Jatim akan lebih kreatif dalam berbagai aspek kehidupan, ketika beradaptasi dengan era new normal.
“Saya yakin deh, kalau kita sudah terbiasa dengan kehidupan normal baru (new normal). Pasti akan tercipta kreasi-kreasi baru di masyarakat,” kata Emil, Selasa 26 Mei 2020 di Gedung Negara Grahadi.
Meski begitu, ia tetap meminta seluruh warga Jatim untuk berdoa dan bergotong-royong, untuk menyelesaikan perkara covid-19 di Jatim. Sehingga pandemi ini bisa segera hilang, dan masyarakat bisa melaksanakan kegiatan seperti sedia kala.
“Tapi jika kita masih menghadapi masa pandemi. Saya harap semua selalu bersyukur dan mencoba beradaptasi dengan tatanan kehidupan normal baru,” katanya.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia berencana akan menerapkan atau memasuki era new normal, dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu pula diharapkan bisa ditiru oleh Pemerintah Daerah Provini atau Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Tak terkecuali Provinsi Jawa Timur.
Rencana itu juga sudah didengar oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, dalam waktu dekat Pemprov Jatim belum berencana untuk menerapkan era new normal yang disongsong oleh Pemerintah Pusat tersebut.
Meski begitu, ia mengaku bahwa Pemprov Jatim tidak menutup kemungkinan untuk menyongsong era tersebut. Namun saat ini, pihaknya masih masih berdiskusi secara parsial, dengan berbagai pihak terkait hal tersebut. Baik ddengan Forkopimda maupun bidang lainnya.
“Hari ini kita belum akan menerapkan era tersebut (new normal). Tapi jika mau kesana, kita akan melakukan diskusi dengan pelabagai pihak,” kata Khofifah, Selasa 26 Mei 2020 di Gedung Negara Grahadi.
Rencananya, ia akan berdiskusi dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, seta ekokonom lain. Ia juga akan menyiapkan sejumlah rencana cadangan jika nantinya pihaknya akan menerapan new normal. “Tetapi yang jelas, hal itu akan kita laksanakan setelah rate of transmission kita di bawah 1,” katanya.