Wagub Jatim Sebut Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan 174 Orang
Waki Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyebut jika saat ini korban meninggal atas terjadinya insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022, kembali bertambah, menjadi 174 orang.
“Menurut data yang terhimpun di BPBD Provinsi Jatim pada pukul 10.30 WIB tadi 174 (korban meninggal). Luka berat, 11 orang dan luka ringan 298 orang,” kata Emil, Minggu, 2 Oktober 2022.
Selain itu, kata Emil, ada sekitar delapan rumah sakit yang saat ini digunakan sebagai tempat korban dirawat. Mayoritas rumah sakit tersebut dikelola oleh Pemprov Jatim.
“Sejauh ini informasi yang kami terima tadi ada delapan rumah sakit yang menjadi rujukan,” jelasnya.
Sebanyak delapan rumah sakit rujukan tersebut, yakni RSUD Kanjuruhan, RSI Gondanglegi, RS Hasta Husada, RSUD Dr. Saiful Anwar, RS Wajak Husada, RS Mitra Delima, RS Wava Husada, RS UMM.
“Sampai saat ini kita terus meng-update korban luka berat, korban meninggal dunia. Kami komunikasi dengan RS Saiful Anwar, ada potensi korban meninggal akan bertambah,” ujar dia.
Emil mengungkapkan, pihaknya telah menambah jumlah tenaga medis di sejumlah rumah sakit tersebut. Ia berharap agar hal itu dapat mempercepat proses perawatan para korban selamat.
“Jadi tentunya yang kita pastikan adalah rumah sakit itu segera menangani, jangan sampai ada hambatan,” ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyesalkan terjadinya insiden yang menewaskan ratusan suporter (data per 09.30 WIB) dalam laga Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022.
"Peristiwa ini harus menjadi pembelajaran dan pendewasaan kita bersama, seluruh insan olahraga dan pecinta sepakbola Indonesia agar menjunjung tinggi sportivitas dalam setiap pertandingan," ungkap Khofifah saat ditemui di Kota Malang, Minggu, 2 Oktober 2022.
Khofifah menyebut insiden Kanjuruhan, tidak hanya menjadi duka Jawa Timur, namun juga duka Indonesia dan duka dunia olah raga. Khofifah pun berharap kejadian ini tidak terulang di masa yang akan datang.
"Jangan sampai kejadian ini terulang dikemudian hari," tegasnya.
Advertisement