Kata Emil, Selain Cincau Hepatitis juga Menular Lewat 'Buwuh'
Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis A di Jawa Timur yang telah melebar hingga Trenggalek mendapat perhatian dari Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Emil melihat ada potensi penularan penyakit hepatitis di wilayah Trenggalek salah satunya bisa dikarenakan ‘buwuh’ atau kondangan.
“Saya sudah lama tahu Trenggalek. Saya sudah kontak dengan Sekda di sana. Memang Kecamatan Panggul di Trenggalek itu berdekatan sama Kecamatan Sudimoro di Pacitan jadi ada potensi penularan di sana,” ucap Emil kepada ngopibareng, kemarin Kamis 4 Juli 2019.
Emil yang juga mantan Bupati Trenggalek mengatakan bahwa data yang dia terima mengenai hepatitis A di daerah Panggul masuk dalam kategori sangat menular. Dia melihat beberapa potensi penularan dikarenakan warga Trenggalek mendatangi acara kondangan di Pacitan.
“Di Panggul data mengenai hepatitits A sangat menular tentunya kita harus cepat melakukan penanganan kepada pasien. Lalu ada epidemiologi, kita melihat sumber air dan rumah dari pasien. Apakah dirinya atau keluarganya ada yang mendatangi buwuh di Pacitan, karena melihat sumber penularannya,” beber Emil.
Menurut Emil saat ini pihak Pemprov sudah ikut turun bersama dinas kesehatan di kabupaten untuk menangani masalah hepatitis. Salah satunya dengan memberi pengawasan ketat terhadap puskesmas yang merawat para pasien.
“Kita punya sistem pengawasan sejak dini. Sejak 15 hari lalu pemprov sudah turun di lapangan dan mendampingi Dinas Kesehatan kabupaten. Kita mendorong peningkatan higinis. Nah, ini kan self limiting desease. Setelah dua hari biasanya boleh pulang. Sekarang kita tekankan kepada puskesmas hasil labnya harus baik dulu, baru bisa pulang,” terangnya.
Kementerian Kesehatan sebelumnya mengungkapkan sejumlah fakta temuan dari hasil penyelidikan dan penelitian kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis A yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang salah satunya berbagai sumber penularan penyakit. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono di Jakarta, Senin, 1 Juli 2019, mengungkap hasil penelitian tim kesehatan terhadap sumber penularan diduga dari dua hal yakni makanan yang terkontaminasi virus dan sumber air yang tercemar.
Terdapat beberapa temuan yang sumber penularan diduga dari makanan yang terkontaminasi virus Hepatitis A. Pada saat bulan Ramadhan masyarakat sekitar kasus banyak mengonsumsi cincau atau dawet yang dibawa oleh pedagang keliling. Sementara media yang digunakan berupa air yang diduga menggunakan air yang tidak dimasak.
Namun Anung menegaskan ini baru berupa dugaan awal dan perlu dilakukan analisis epidemiologi lebih lanjut. Hingga kini tim kesehatan dari kabupaten, provinsi, dan Kemenkes masih melakukan penyelidikan dan penelitian.