Wagub Jatim Apresiasi Pengelolaan Sampah di Lamongan
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengapresiasi pengelolaan sampah di Lamongan, karena mampu menjadi percontohan dan diaplikasi daerah lain di Indonesia.
Pengelolaan sampah itu melalui TPST Samtaku (Sampah Tanggungjawabku) Lamongan. Sampah dikelola langsung oleh warga. Sebelum diolah, sampah dipilah antara sampah organik dengan sampak anorganik.
Sampah organik bisa dijadikan pupuk, kalau sampah anorganik seperti sampah plastik bisa diolah sesuai dengan melibatkan pihak ketiga.
Baru dua tahun sudah mengelola sampah sebanyak 40 ton per hari dan mengumpulkan sampah plastik kurang lebih 4000 ton.
"Ini bisa mengurangi 70 persen dari apa yang dikirim ke pembuangan terakhir. Saya sangat mengapresiasinya," kata Emil di Lamongan, Minggu, 5 Juni 2022.
Emil ke Lamongan menghadiri Gen Emil (Generasi Emas Milenial) Lamongan yang menggelar acara peringatan Hari Lingkungan Hidup dengan memilih TPST Samtaku sebagai lokasi penyelenggaraan.
Pada kesempatan itu, Emil juga mengungkapkan, sampah merupakan permasalahan yang penting. Sampah tidak mudah ditangani dari satu sisi. Penanganan sampah harus melibatkan banyak pihak. Karena penanggulangan sampah tanggung jawab bersama.
"Seperti disampaikan Pak Bupati tadi, kadang sudah dibangunkan tempat pembuangan sampah, tapi sampahnya dibuang di sebelahnya, tidak dibuang ke dalam. Jadi, kalau memang budaya masyarakatnya tidak diperbaiki tidak akan bisa. Karena itu, anak-anak muda ini (Gen Emil) bisa menjadi penggerak untuk memahamkan budaya membuang sampah," katanya
Sebelumnya, Bupati Yuhronur mengungkapkan, TPST Samtaku sangat efektif. Sejak 2022 sudah bisa mengurangi sampah, dan menyisakan sekitar 15 sampai 20 persen residu yang di buang di tempat pembuangan akhir.
"Kita bisa bayangkan seandainya tidak ada TPST Samtaku, pasti TPA kita terus membutuhkan penambahan luas lahan. Tapi, dengan adanya tempat ini sampah dapat diurai dan menghasilkan produk lain. Sehingga sangat efektif," katanya.